MEDIAACEH.CO, Jakarta – Presiden Amerika Serikat Donald Trump membantah telah membocorkan data intelijen milik Israel. Trump menegaskan dirinya tidak pernah menyebutkan Israel pada pemerintah Rusia.
“Untuk diketahui, saya tidak pernah menyebutkan kata atau nama Israel (ke pemerintah Rusia),” ujar Trump seperti dilansir dari CNN, saat bertemu Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu, Senin 22 Mei 2017 waktu setempat.
Sebelumnya, Trump telah dituduh membuka informasi rahasia di ruangannya pada saat bertemu Menteri Luar Negeri Rusia dan Duta Besar Rusia untuk Amerika Serikat pada 10 Mei lalu. Informasi tersebut berkaitan mengenai upaya kelompok teroris yang akan melakukan pengeboman laptop pada maskapai penerbangan.
Tuduhan tersebut tidak pernah menyebutkan bahwa Trump menyampaikan informasi kepada pemerintah Rusia yang berasal langsung dari Israel. Namun, informasi tersebut diduga disampaikan dengan sangat spesifik yang menimbulkan persespi bahwa hal tersebut berkaitan dengan Israel.
Pada Senin ini, Trump bertemu dengan Netanyahu. Dirinya sempat berusaha mengacuhkan pertanyaan mengenai pembocoran data intelijen tersebut. Ia tampak berjalan menjauh dari Netanyahu, dan kemudian kembali untuk melakukan sesi foto.
Dalam situasi tersebut, para wartawan mulai menanyakan kepadanya perihal isu tersebut. Trump meminta para ajudannya untuk menyingkirkan para wartawan.
Trump berusaha mendinginkan situasi dengan menempelkan jarinya ke mulut sebagai tanda diam. Kemudian, ia berteriak dua kali dan menegaskan tidak menyebutkan Israel dalam pertemuannya dengan pemerintah Rusia.
Trump menegaskan bahwa cerita yang beredar tersebut adalah salah. “Kalian memberitakan cerita lain yang salah,” tegasnya.
Discussion about this post