MEDIAACEH.CO, Aceh Timur – Warga Desa Teupin Raya, Kecamatan Julok Aceh Timur, terus mengeluh akibat pencemaran air sungai yang tidak kunjung berhenti hingga saat ini.
Hal itu disampaikan Geuchiek Desa Teupin Raya, Aminin kepada mediaaceh.co, Selasa 22 Mei 2017
Ia mengatakan, warga terus berdatangan ke rumahnya mengeluh pencemaran air yang diduga akibat limbah pembuangan air kotor dari PT Medco E&P Malaka dan Subconnya di Desa Blang Nisam, Kecamatan Indra Makmur, yang hanya berkisar ratusan meter dari CPP Blok A, yang saat ini dibangun perumahan yang jumlahnya ribuan unit.
“Kek mana saya harus menjawab saat warga datang ke rumah mengeluh air sungai yang mereka konsumsi dan sebagai sumber air satu-satunya di desa kami, siapa yang bisa menjawab,” ujarnya.
Sebagai Kepala Desa, dirinya diminta warga untuk menuntaskan keluhan masyarakat yang terus berkecamuk, bahkan dirinya saat ini ketika warga datang ke rumahnya. Selaku Keuchiek hanya meminta kepada masyarakat untuk bersabar dan berdoa.
“Wate geujak masyarakat u rumoeh, loen yue saba dan berdoa laen hana cara, mungken Allah akan geubri jalan keluar dalam masalah yang menimpa Desa kamoe,” kata Aminin.
Saat ditanya apakah selama ini ada pihak yang sudah mempedulikan penderitaan rakyatnya, Aminin mengatakan, beberapa bulan lalu ada pihak PT Medco E&P Malaka dan LSM pemerhati lingkungan datang ke desa mereka untuk mengambil sampel air, yang disebut-sebut kotor akibat air buangan kotoran perusahaan yang sedang mempersiapkan eksplorasi di Kecamatan Indra Makmur tersebut, namun saat mereka datang kondisi air sedang bersih karena lagi musim kemarau.
“Na bek salah watenya ditroen u Desa kamoe, tapi kondisi ie watenyan tingoeh jernih, karena musem khueng” ujar Aminin.
Ia dan 510 jiwa lainnya yang bergantunga hidup pada air sungai di desanya dan berharap agar LSM, Ormas, dan pemerintah bahkan perusahaan mempedulikan nasib warganya yang hidup dalam kehausan dan mendambakan air bersih seperti sebelum adanya perusahaan di kawasan itu.
“Kami berdoa agar Allah mengirim manusia yang masih mempedulikan manusia lainnya di sekeliling kami, nyan sagai doa kamoe,” katanya.
Discussion about this post