MEDIAACEH.CO, Meulaboh – Seorang bayi berjenis kelamin laki-laki menghembuskan nafas terakhir setelah lahir dalam mobil pribadi karena tidak sempat ditangani pihak medis di Kabupaten Aceh Barat, Provinsi Aceh.
Tarmizi, keluarga pasien kepada wartawan di Meulaboh, Selasa mengatakan, anaknya Linda (20) terpaksa melahirkan di mobil di bagian belakang (bagasi) saat dalam perjalanan menuju Rumah Sakit Umum Cut Nyak Dhien Meulaboh.
“Pertama dari rumah sudah saya hubungi supir mobil ambulans tidak diangkat, kemudian saya bawa sendiri ke puskesmas, ternyata tidak ada satu unitpun mobil ambulan, akhirnya saya bawa langsung ke rumah sakit,” sebutnya.
Tarmizi yang merupakan Kepala Desa Baro Paya, Kecamatan Panton Reu itu menyatakan, di tempat mereka ada Puskesmas Meutulang yang selama ini menjadi Puskesmas rawat inap, namun saat tiba di Puskesmas itu tidak ada mobil ambulan yang harusnya mengantarkan pasien.
Tarmizi yang melihat kondisi anak perempuannya langsung memutar arah mobil untuk dibawa ke rumah sakit CND Meulaboh yang berjarak sekitar 40 kilometer dari desa mereka, ketika sampai tempat tujuan, cucu laki-lakinya tidak berhasil diselamatkan.
Tidak ada petugas medis dari Puskesmas atau bidan yang mendampingi anaknya, dalam mobil kijang Inova yang dikendarai tersebut, hanya ada keluarganya yang mendampingi dan membantu kondisi anaknya yang akan melahirkan.
“Dalam perjalanan menuju rumah sakit di lintsan jalan Desa Mangi saya melihat mobil ambulan puskesmas terparkir di rumah kenduri. Tapi saya terus membawa mobil menuju rumah sakit, akhirnya anak saya melahirkan dalam mobil,” tuturnya.
Kepala Pelayanan Medik RSU Cut Nyak Dhien Meulaboh, dr Eman Tuahta menambahkan, pasien tersebut datang ke IGD Selasa (23/5) pukul 10.00 WIB, dibawa dengan mobil pribadi, saat ditangani posisi bayi sudah sebagian keluar dan meninggal.
“Kemudian begitu sampai ditangaini di sini, posisi bayi sebagian keluar, tinggal kepala, ditangai bayinya sudah dalam keadaan meninggal. Ibu bayi sehat, melahirkan normal, bisa jadi karena telat pertolongan,” katanya.
dr Eman menyampaikan, persoalan kedatangan pasien dengan mobil pribadi atau ambulan bukan kewenangan pihaknya, petugas yang siaga 24 jam di rumah sakit langsung menangani setiap pasien yang datang ke Instalasi Gawat Darurat (IGD).
Sementara itu Kepala Dinas Kesehatan Aceh Barat dr Zafril Luthfy yang dikonfirmasi, membenarkan adanya kejadian itu serta dua unit mobil ambulan Puskesmas Meutulang yang tidak berada di tempat karena masing-masing dilaporkan sedang melayani pasien lain.
“Satu unit mobil mengantar pasien ke rumah sakit dan satu unit lagi diminta mengantarkan jenazah. Kondisi bayi pasien itu sungsang, jadi tidak bisa ditangani di Puskesmas, harus ke rumah sakit,” katanya menambahkan.[] Sumber: aceh.antaranews.com
Discussion about this post