MEDIAACEH.CO, Banda Aceh – Pusat Riset Mitigasi Bencana dan Tsunami atau Tsunami Disaster Mitigation Research Center (TDMRC) Unsyiah dan Perhimpunan Alumni Jerman (PAJ) Aceh menggelar acara “2017 Conference on Health Management in Post Disaster Recovery di Hermes Hotel, Banda Aceh.
Konferensi ini dibuka secara resmi oleh Rektor Unsyiah, Prof. Dr. Ir. Samsul Rizal, M.Eng, Senin 22 Mei 2017..
Konferensi yang bertema “Strengthening Health Care System Capacity to Disaster: Towards a Sustainable Risk Reduction” berlangsung selama tiga hari dan disponsori oleh Badan Pertukaran Akademisi Jerman (DAAD).
Sebanyak 104 ilmuan yang terhubung dengan bidang ilmu manajemen kesehatan serta kebencanaan hadir dalam acara tersebut. Sebahagian besar dari peserta berasal dari Unsyiah, sementara sisanya berasal dari Universitas Malikussaleh Lhokseumawe, Universitas Muhammaddiyah Banda Aceh, Universitas Abulyatama Banda Aceh, serta para peserta dari luar Aceh, yaitu dari Universitas Indonesia, Universitas Gadjah Mada, Universitas Diponegoro, Universitas Hasanuddin, serta Universitas Samratulangi.
Rektor Universitas Padjadjaran Bandung, Prof. Dr. Med. Tri Hanggono Achmad diundang khusus untuk menjadi pembicara kunci dalam konferensi tersebut.
Pembicara kunci lainnya adalah Prof. Dra. Fatma Lestari, M.Si, P.hD dari Universitas Indonesia, serta Rektor Unsyiah. Ketiganya memaparkan kemungkinan penanggulangan bencana dari perspektif berbeda.
Selain pembicara kunci, panitia juga mengundang enam pembicara utama lainnya yang berbasis pendidikan dan keilmuan berbeda. Selain itu terdapat juga 22 pembicara yang mendaftarkan diri dalam acara ini.
Dr. Ichsan, M.Sc sebagai ketua panitia dalam laporannya menyebutkan bahwa pihak penyandang dana, DAAD, sangat berharap bahwa konferensi seperti ini dapat dilakukan setiap tahun di Aceh, karena bagaimanapun, Aceh terlanjur menjadi pusat perhatian dunia sebagai salah satu laboratorium alam untuk ilmu kebencanaan.
“Konferensi ini digelar untuk memperkuat kapasitas sector kesehatan dan untuk membuat kita semua lebih siap untuk menghadapi bencana,” kata Ichsan
Sementara itu, Rektor Unsyiah dalam sambutannya menyebutkan bahwa, kesadaran akan bencana harus diunggah secara kontinyu, sehingga semua orang selalu dalam keadaan siap atas apapun bencana yang akan datang.
“Apalagi berpedoman pada fakta bahwa Aceh merupakan salah satu daerah yang sangat rentan terhadap bencana, terutama gempa.”
Discussion about this post