MEDIAACEH.CO, Bekasi – Sektor properti dinilai tengah mengalami kelesuan beberapa tahun terakhir. Ada beberapa faktor yang mempengaruhi hal tersebut, mulai dari kondisi ekonomi global hingga masalah politik dalam negeri yang terjadi belakangan ini.
Direktur Utama PT Summarecon Agung Tbk, Adrianto P Adhi, menjelaskan panasnya kondisi politik dalam negeri yang terjadi baru-baru ini ikut mempengaruhi iklim investasi di sektor properti. Terutama properti di kelas premium.
“Itu mempengaruhi perilaku investor, sehingga investor ada 'aduh nanti dulu deh belinya' makanya terasa sekali ketika kita punya produk-produk premium yang harganya Rp 4-5 miliar memang melambat,” ungkap Adrianto di Bekasi, Sabtu 20 Mei 2017.
Dieinya mencatat, grafik penjualan properti mengalami penurunan sejak kondisi politik secara umum yang memanas. Tapi secara perlahan kondisi itu mulai mereda, terlebih setelah Presiden Joko Widodo (Jokowi) yang memberikan keterangan terhadap kondisi perekonomian di Indonesia.
“Sebetulnya kita bersyukur Pak Jokowi telah memberikan satu statementyang membuat iklim investasi pulih kembali. Kita berharap ekonomi Indonesia jadi lebih baik. Harapannya confidence pasar pulih kembali. Kondisi politik secara umum ini yang membuat iklim investasi terganggu,” terangnya.
Selain masalah politik, kata Adrianto, program tax amnesty juga ikut mempengaruhi kelesuan sektor properti. Sebab, dana-dana hasil program pengampunan pajak tersebut masih mengendap di perbankan dan belum mengalir ke sektor properti.
“Karena sekali lagi, dana repatriasi dana hasil tax amnesty masih nongkrong di bank. Bahkan belum melakukan investasi,” katanya.
Kendati demikian, dirinya tetap optimis industri properti akan mengalami perbaikan, terutama saat dana-dana tax amnesty mengalir ke sektor tersebut, dan semua pihak tak terpengaruh dengan kondisi politik yang ada.
“Kami tetap optimistis dan kamu ingin mengajak pengembang lain untuk optimis. Semoga semua dewasa menyikapi ini,” tukasnya.[]
Sumber: Detik
Discussion about this post