Bantul – Menteri Kelautan dan Perikanan, Susi Pudjiastuti pernah mendapatkan gelar doktor honoris cuasa di Universitas Diponegoro, Semarang. Namun dia mengaku risih dan tidak mau menyandang panggilan 'Doktor Honoris Causa' atau Dr (HC) tersebut.
Hal itu diungkapkan Susi saat memberikan sambutan pada puncak peringatan HUT ke-44, Himpunan Nelayan Seluruh Indonesia (HNSI) di Pantai Depok, Kretek, Bantul. Reaksi tersebut muncul ketika pembawa acara menyebutkan secara lengkap gelar itu.
“Tidak usah, di Jakarta sudah saya kasih ultimatum. Kalau panggil saya doktor honoris causa, pasti saya denda atau saya tenggelamkan,” canda Susi dihadapan para nelayan.
Dia mengaku belum lama ini di Jakarta sudah mengancam orang-orang yang tetap memanggilnya dengan gelar itu. Orang yang memanggilnya bakal dikenakan denda dan ditenggelamkan ke laut.
Susi melngatakan pemberian gelar dari Universitas Diponegoro (Undip) Semarang pada tanggal 3 Desember 2016 itu semata-mata ingin menghargai presiden. “Karena doktor itu saya risih,” paparnya.
Menurut dia, Presiden Joko Widodo dengan segala keberanian dan kontroversinya berani mengangkat dirinya jadi menteri. Padahal Susi hanya memiliki ijazah Sekolah Menengah Pertama (SMP), dan putus sekolah saat menginjak kelas XI atau kelas 2, Sekolah Menengah Atas (SMA).
“Kenapa saya ambil. Karena itu penghargaan kepada Pak Presiden, yang dengan segala keberanian dan segala kontroversi yang ada, beliau mengangkat saya yang pendidikannya cuma SMA kelas 2 menjadi Menteri Kelautan dan Perikanan,” katanya.
Dengan pemberian gelar tersebut, Susi ingin membuktikan ke presiden jika langkah memilih dirinya tidak salah, tapi tepat untuk mengatasi persoalan kelautan dan perikanan negeri ini. “Saya ingin membuktikan jika pilihan beliau tidak salah, dan gelar doktor yang saya terima juga melewati uji kompetensi,” katanya.
Sebelum pemberian gelar doktor honoris causa bidang kebijakan, pembangunan, kelautan, dan perikanan, Susi mengaku diuji langsung 12 profesor. Lalu dilakukan tanya jawab, akhirnya Susi dianggap layak menyandang gelar tersebut. “Saya diuji 12 profesor, tanya jawab dan lain-lain. Jadi aslinya saya ini pintar. Itu kata pak profesor, bukan kata saya,” pungkas Susi. | Sumber: detik
Discussion about this post