MEDIAACEH.CO, Pidie Jaya – Kepala Kantor Wilayah Kementerian Agama Provinsi Aceh, Drs H. M. Daud Pakeh meresmikan 13 unit meunasah yang dibangun dan direhab kembali oleh Aksi Tanggap Cepat (ACT) pasca gempa yang melanda bumi Pidie Jaya Desember 2016 lalu.
Acara peresmian belasan meunasah tersebut secara simbolis ditandai dengan penandatanganan prasasti serta pemotongan pita oleh Kakanwil Kemenag Aceh, Presiden Aksi Cepat Tanggap (ACT), Ahyuddin dan Wakil Bupati Pidie Jaya, H Said Mulyadi yang dipusatkan di Grong-Grong Krueng, Kecamatan Meureudu, Kabupaten Pidie Jaya (Pijay), Sabtu 20 Mei 2017.
Dari 13 meunasah yang dibangun itu, lima unit diantaranya hancur total, sementara delapan unit lainnya rusak berat dan ringan. Lokasi pembangunan meliputi Kec. Meureudu dua unit, Trienggadeng empat unit, Bandardua tiga unit, Bandarbaru dua unit dan Kecamatan Panteraja dan Ulim masing-masing satu unit.
Dalam sambutannya, Kakanwil mengapresiasi langkah yang dilakukan oleh ACT yang bergerak cepat dalam membangun dan merehab kembali sejumlah tempat Ibadah pasca gempa yang melanda di Daerah tersebut.
“Terima kasih kita sampaikan kepada ACT yang telah melakukan inisiasi pembangunan kembali Meunasah di Pidie Jaya, kami mewakili Pemerintah dalam hal ini Kementerian Agama menyampaikan ribuan terima kasih kepada Act,” ujar Kakanwil.
Disela-sela penandatangan prasasti tersebut Kakanwil mengimbau supaya masyarakat menjaga dan memelihara serta memakmurkan meunasah bantuan tersebut.
“Meunasah yang telah dibangun ini adalah milik kita bersama, mari sama-sama menjaga dan merawatnya, dan yang terpenting adalah memakmurkan meunasah,” ujar Kakanwil.
Selain itu, Kakanwil juga menyampaikan bahwa dalam aksi tanggap darurat Pidie Jaya, Kementerian Agama RI juga mengambil peran penting dengan membangun sejumlah 30 rumah tumbuh serta mushalla dan Masjid di Desa Lhok Pu'uk Kec.Pante Raja. Pembangunan tersebut bersumber dari Zakat Infaq dan Shadaqah (ZIS) Kemenag yg di kelola oleh Baznas.
Tidak hanya itu, pembangunan Ruang Kelas Baru (RKB) dan perkantoran MTsN pangwa (MTsN 5 Pidie Jaya) yang roboh akibat gempa juga di bangun dengan dana yang terkumpul dari ASN Kementerian Agama dan anak- anak madrasah. Oleh karenanya, Kakanwil yang juga merupakan putra Pidie Jaya menyampaikan terima kasih kepada semua pihak yang ikut menginisiasi percepatan rehab rekon akibat musibah gempa pada bulan Desember tahun lalu.
Lebih lanjut Kakanwil menjelaskan bahwa dana yang bersumber dari pemerintah hingga saat ini belum bisa digunakan karena terikat dengan aturan. Sementara bangunan yang sedang dan sudah dilaksanakan selama ini adalah atas uluran tangan donatur, termasuk sejumlah sarana bidang keagamaan baik madrasah maupun sarana ibadah seperti halnya meunasah.
Sementara Presiden ACT, dalam sambutannya menyampaikan bahwa Dana untuk pembangunan 13 unit sarana ibadah tersebut bersumber dari ribuan donatur di Indonesia dengan total anggaran mencapai Rp 13,8 milyar.[]
Discussion about this post