Aceh Besar – Presiden RI, Ir Joko Widodo bersama Istri dan Sekretaris Kabinet, Pramono Anung, Transit di Bandara Internasional Sultan Iskandar Muda. Bersama rombongan, Presiden akan melakukan kunjungan kenegaraan ke Riyadh, Arab Saudi.
Tiba di Bandara SIM tepat pukul 15.30 Wib, Presiden dan istri disambut oleh Gubernur Aceh, dr. Zaini Abdullah dan Forum Koordinasi Pimpinan Daerah Aceh, di ruang VIP Bandara Internasional SIM, Sabtu, (20/5/2017).
Setelah beristirahat sesaat di ruang VIP bandara, Presiden beserta istri dan rombongan langsung bertolak ke Riyadh, Arab Saudi, dalam guyuran hujan ringan.
Usai melepas keberangkatan Presiden, Gubernur Aceh menjelaskan kepada awak media, bahwa kunjungan Presiden ke tanah Arab adalah untuk membalas kunjungan Raja Arab beberapa waktu lalu.
“Hanya ngobrol santai tadi. Presiden juga menyampaikan, bahwa kunjungannya ke Arab adalah untuk membalas kunjungan Raja Salman ke Indonesia beberapa waktu lalu. Jadi beliau pergi hanya satu hari, dan akan segera kembali ke tanah air,” ujar pria yang akrab disapa Doto Zaini itu.
Doto Zaini juga mengungkapkan, dirinya juga sempat melaporkan situasi Aceh pasca pelaksanaan Pekan Nasional Kontak Tani Nelayan Andalan XV. “Beliau sangat senang dan mengucapkan selamat atas kesuksesan pelaksanaan event nasional yang turut diikuti oleh sejumlah negara tetangga,” kata Zaini.
“Pak Presiden juga sangat terkesan dengan pembukaan Penas KTNA. Beliau sempat tertawa ringan saat mengulang cerita salah seorang peserta yang ngotot naik panggung, dan akhirnya mendapatkan sebuah sepeda hanya bermodalkan sila kelima dari Pancasila. Pintar sekali orang itu,” kata Gubernur, menirukan ucapan Presiden Joko Widodo.
Gubernur mengungkapkan, Presiden juga sempat bertanya tentang sumur-sumur minyak dan gas yang ada di Aceh, terutama yang ada di kawasan Sinabang.
“Kita berharap dengan bertanya demikian Presiden akan memberi perhatian seriu suntuk melakukan eksplorasi maupun mendatangkan investor.”
Sementara itu, menyambut Ramadhan, Presiden juga berpesan agar Pemerintah Aceh dapat mengontrol dan melakukan operasi pasar agar tidak terjadi lonjakan harga di pasaran.
Selain unsur Forkopimda, sejumlah pejabat Aceh juga terlihat turut mendampingi Gubernur Aceh, diantaranya Asisten II dan Asisten III Setda Aceh, Kepala Biro Hukum serta Kepala Biro Humas Setda Aceh. []
Discussion about this post