MEDIAACEH.CO, Banda Aceh – Koordinator Mahasiswa Pemuda Peduli Perdamaian Aceh (M@PPA) Azwar AG mengatakan, peringatan Hari Kebangkitan Nasional setiap 20 Mei tidak berdampak positif terhadap keberlangsungan perdamaian dan pembangunan di Aceh.
Ia mempertanyakan, apakah Harkitnas hanya diperingati untuk mengenang jasa Budi Otomo yang hanya fokus pada mengorganisir priayi Jawa.?
“Jika ini tujuan kita dalam setiap Harkitnas, maka sungguh sangat keliru dengan visi nation yang sanggat sempit, Lantas apakah Harkitnas senafas dengan perdamaian dan pembangunan di Aceh hari ini?” ujar Azwar, Sabtu 20 Mei 2017.
Menurut Azwar, perdamaian Aceh masih menyisakan persoalan seperti KKR, lahan untuk mantan kombatan dan dana diat untuk korban konflik.
“Dalam pembangunan pasca konflik, Aceh juga masih tertinggal dengan provinsi lain di Indonesia. Krisis energi listrik, kemiskinan, keterbatasan lapangan kerja, krisis pengusaha dan lemahnya sektor swasta,” ujarnya lagi.
Menurutnya, permasalahan tersebut yang selama ini belum dapat diselesaikan oleh Pemerintah Aceh dan Jakarta.
“Sampai kapan Aceh harus terpuruk dalam masalah internal, sedangkan saudaranya di pulau Jawa terus membangun peradabanya. Saat ini yang perlu kita kampanyekan bahwa Harkitnas adalah kebangkitan seluruh daerah daerah di Indonesia terutama dalam bidang pembangunan dan ekonomi. Sehingga tidak terjadinya kesenjangan antara Jawa dan luar Jawa,” ujarnya lagi.
Karena itu, ia berharap, Hari Kebangkitan Nasional sudah saatnya menggelorakan kebangkitan pembangunan Aceh.
“Kini tibalah saatnya rakyat Aceh sendiri yang menentukan nasibnya. Negara ini harus menjadi alatnya rakyat, bukan lagi elit, demi mewujudkan masyarakat adil dan makmur,” kata Azwar AG.
Discussion about this post