MEDIAACEH.CO, Banda Aceh – Pendidikan memiliki peran penting bagi masa depan Aceh. Oleh karena itu, pendidikan menjadi salah satu sektor yang sangat diutamakan oleh Pemerintah Aceh, guna mencetak generasi terbaik Aceh di masa yang akan datang.
Penegasan tersebut disampaikan oleh Gubernur Aceh, dr H Zaini Abdullah, dalam sambutan singkatnya usai menyerahkan bangtuan Micro Bus enam roda, kepada IAIN Langsa, SMA N 1 Banda Aceh dan SMA N 1 Mutiara, Jumat 19 Mei 2017.
“Para peserta didik merupakan aset Aceh di masa depan, mereka akan menjadi pemimpin Aceh di masa mendatang. Pemberian bantuan bus kepada SMA 1 Banda Aceh dan SMA 1 Mutiara Pidie hanyalah bahagian kecil dari program bantuan yang selama ini giat dilakukan oleh Pemerintah Aceh, program-program lain yang telah dialokasikan di dalam APBA 2017 akan segera menyusul,” kata Gubernur.
Pria yang akrab disapa Doto Zaini itu menambahkan, selain program dari Pemerintah Aceh, dirinya juga giat menghimbau sejumlah instansi lainnya untuk memberikan perhatian lebih kepada sektor pendidikan dan sektor kesehatan.
“Selama ini, saya juga menghimbau kepada Bank Aceh untuk menggunakan dana Corporate Responsibility atau CSR nya untuk membantu sektor pendidikan dan kesehatan di Aceh. dapat kita lihat, dalam beberapa tahun ini, Bank Aceh sangat aktif memberikan bantuan bus sekolah dan ambulance kepada kabupaten dan kota serta lembaga pendidikan,” ungkap Doto Zaini.
Untuk diketahui bersama, Gubernur Aceh adalah alumni SMA Negeri 1 Banda Aceh, tahun 1957-1960.
“Setelah lulus di tahun 1960, saya langsung mendaftar di Fakultas Kedokteran Universitas Sumatera Utara. Gunakan bus ini dengan sebaik-baiknya terutama untuk pendidikan. Harus diakui, satu bus masih sangat kurang. Insya Allah, program ini akan bisa dilanjutkan oleh pemerintahan mendatang,” pungkas Doto Zaini.
Micro bus bantuan Pemerintah Aceh ini berkapasitas 19 tempat duduk. Berbeda dengan status hibah kepada IAIN Langsa, dua unit yang diterima oleh SMA N 1 Banda Aceh dan SMA N 1 Mutiara, statusnya adalah pemindahan aset dari Badan Pengelola Keuangan Aceh kepada Dinas Pendidikan Aceh yang kemudian ditempatkan kepada kedua SMA tersebut.[]
Discussion about this post