MEDIAACEH.CO – Eksistensi Mohenjo Daro sebagai salah satu situs peradaban tertua di dunia terancam lenyap dari mata publik. Sejumlah ancaman terhadap situs tersebut justru memaksa para arkeolog berencana menguburnya kembali.
Mengutip laporan The Independent, ada sejumlah alasan mengapa para peneliti di sekitar Mohenjo Daro berpikir menjaga keutuhan situs itu dengan menguburnya kembali.
Alasan pertama yang mengancam keberadaan Mohenjo Daro adalah teriknya panas di kawasan Lembah Indus. Seorang peneliti menyebut temperatur di sana mencapai 46 derajat celcius. Temperatur sepanas itu dianggap sanggup merusak situs.
Selain itu para peneliti khawatir dengan penghancuran kota kuno peninggalan Romawi oleh kelompok teroris. Kelompok ISIS yang menghancurkan kota Palmyra di Suriah dan Taliban yang meremukkan patung Buddha di Bamiyan, Afghanistan pada 2001 adalah contoh terbaik bagaimana keberadaan situs bersejarah terus diincar.
Sementara Taliban yang juga beroperasi di Pakistan merupakan ancaman yang paling dekat dengan situs Mohenjo Daro.
Namun bagi para arkeolog di sekitar Mohenjo Daro, adalah para turis yang menjadi ancaman utama. Jumlah turis yang melimpah setiap tahun menjadi ketakutan tersendiri.
Bahkan ketika festival Sindh pada Februari 2014 berlangsung, ratusan pekerja dan teknisi memasang panggung, tenda, dan lampu, tepat di atas situs. Akibat dari kejadian itu sebagian situs Mohenjo Daro rusak.
Sejumlah alasan di atas cukup membuat para arkeolog mempertimbangkan opsi mengubur kembali Mohenjo Daro. Namun sebagai imbasnya, usaha arkeolog menggali situs itu hingga utuh akan sia-sia.
“Sebenarnya dengan keadaan terkubur, kondisinya benar-benar terjaga,” ujar Dr Richard Meadow, arkeolog dari Universitas Harvard.
Para arkeolog berencana memakai ide mengubur kembali Mohenjo Daro hingga menemukan cara yang lebih baik untuk melindunginya.
Mohenjo Daro sendiri merupakan reruntuhan kota yang berumur hampir 5.000 tahun dan terletak di Pakistan. Situs ini pertama kali ditemukan oleh petugas di Archaelogical Survey of India di Sindh, Pakistan.
Usia peradaban dan keutahan kota yang masih tergolong baik menyebabkan Mohenjo Daro mendapat julukan Kota yang Hilang. []
Sumber: CNN Indonesia
Discussion about this post