MEDIAACEH.CO, Banda Aceh – Tidak sedikit orang yang memikirkan masalah kesuburan setelah mereka menikah dan ingin memiliki keturunan. Sementara di sisi lain keluarga memiliki riwayat kemandulan sehingga berisiko mengalami hal yang sama.
Dilansir Huffington Post, sebetulnya gejala dan tanda perihal kesuburan seseorang sudah terlihat sejak mereka remaja, bukan saat mereka menikah. Untuk itu, sebaiknya memperhatikan kesuburan tidak saat sedang mencoba hamil, melainkan sejak dini. Untuk menjaga kesuburan pun banyak hal yang bisa dilakukan.
“Jam biologis kita itu singkat. Sekitar 10 tahun jika Anda tidak ingin langsung memiliki anak sejak kuliah atau langsung setelahnya. Nah, karena jam biologis itu singkat dan Anda sama sekali tidak mengetahui saat mengalami pendarahan hebat atau fibroid, Anda akan kehilangan enam bulan sampai satu tahun untuk menanganinya. Dan setelah itu semuanya sudah terlambat,” kata Dr Janelle Luk dari Neway Fertility, pusat kesuburan di Manhattan.
Oleh karena itu, Luk menyarankan untuk segera konsultasi kesuburan dengan dokter jika memiliki tanda masalah kesuburan, seperti halnya memiliki riwayat kemandulan. Konsultasi ini idealnya dilakukan sebelum Anda berencana memiliki anak dalam waktu dekat.
Sementara, ada beberapa kondisi turunan yang dihubungkan dengan kemandulan. Mulai dari menopause dini, endometriosis hingga jumlah sperma rendah. Pada pria, faktor kemandulan biasanya diturunkan dari kakek ke ayah dan ke anak.
“Sedangkan wanita, ibunya yang mengalami menopause dini bisa memiliki risiko yang sama,” pungkasnya.[] Sumber: Sindonews.com
Discussion about this post