Islam merupakan mayoritas di Nusantara. Sekitar 85 persen dari jumlah penduduk Indonesia adalah penganut agama Islam. Mayoritas muslim terbanyak dijumpai di wilayah barat Indonesia, salah satunya adalah Negeri Serambi Makkah. Sebagai kota dengan mayoritas muslim terbanyak Aceh wajib waspada terhadap adanya ancaman bangsa Israel. Ancaman yang diberikan berupa pengaruh untuk mendukung eksistensi mereka dalam menjajah Negara islam lainnya.
Acehcyber 2012 lalu, Ahmad Fatah telah memperinci jejak jejak zionis yang ada di Aceh. Banyak simbol-simbol yahudi yang digunakan oleh Aceh sendiri, sebut saja logo Bintang David dan Mata Horus atau The All Seeing Eye yang digunakan oleh hotel ternama Aceh yaitu Hermes Palace dan Aceh Eye Center. Namun seiiring berjalannya waktu simbol yang digunakan oleh dua bangunan ternama tersebut diganti karena mengalami pro dan kontra di dalam masyarakat.
Beberapa bulan yang lalu masyarakat juga sempat diriuhkan oleh logo baru universitas Islam ternama di Aceh (UIN Ar Raniry) yang akan memakai logo menyerupai Bintang David. Hal ini sontak membuat para mahasiswa mengamuk dan langsung meminta penjelasan dari pihak rektor terhadap simbol baru UIN Ar-Raniry tersebut. Kekeliruan dalam penafsiran pun langsung ditanggapi oleh pihak kampus, yang mana pada logo tersebut terdapat Bintang 8. Bintang 8 dalam kaligrafi arab pada dasarnya merupakan lukisan kaligrafi berlafazkan Allah dengan menggunakan khad Kuffi. Sedangkan pada logo Bintang David merupakan logo bintang yang memiliki 6 sudut. Logo ini merupakan logo resmi Yudaisme yang diakui secara umum oleh bangsa Yahudi.
Satu lagi gedung yang memakai simbol yang menyerupai simbol yahudi adalah Masjid Babut Taqwa Polda Aceh. Pada bagian atas masjid terdapat desain yang menyerupai simbol Mata Horus yang lebih sering dikenal dengan simbol Dajjal. Pada umum nya masjid–masjid di Aceh menggunakan kubah untuk bagian atas mesjid. Yang dimana kubah menandakan cirri khas dari sebuah mesjid. Namun berbeda dengan mesjid lainya, Masjid Babut Taqwa ini menggunakan bagian atas yang tak lazim yakni desain yang berbetuk Mata Horus di setiap sisi atas masjid. Ada empat bagian mata yang tampak pada desain masjid, yang mana pada desain tersebut seperti ingin menunjukkan lambang mata horus jika dilihat dari sisi mana saja.
Propoganda Yahudi terhadap simbol pun tak perlu disepelekan seperti halnya simbol Mata Horus. Tujuan mereka mempropogandakan symbol ini mungkin tidak aneh, bahwa dengan terbiasa symbol dajjal tersaji ke muka umum maka nantinya manusia tidak akan merasa gugup jika kemudian dajjal turun dan manusia pun akan mudah untuk menyeru pada seruan dajjal. Maka dengan menggunakan symbol-simbol tersebut berarti masyarakat telah mendukung eksistensi zionisme yang telah mencoba merusak keimanan kita sebagai umat muslim. Yahudi pun dengan bangga melihat perangai kita yang secara tidak sengaja mendukung mereka di negeri serambi makkah. Bahkan Para kaum kaula muda dan remaja-remaja saat ini pun ikut terbawa oleh arus mereka dengan memakai tas maupun pakaian yang berlambangkan Mata Horus, Bintang Daus dan lainnya. Sungguh kejadian yang menyedihkan jika kaum muda saat ini lebih fanatic terhadap lambang-lambang yahudi dibanding dengan urusan keagamaan yang mereka lalaikan.
Saat ini keturunan Yahudi di Indonesia diketahui hampir mencapai 2000-an orang. Tersebar merata di seluruh Indonesia termasuk Aceh. Ternyata keberadaan Yahudi pun telah terekam melalui hasil penelitian oleh dosen FISIP Al-Muslim Bireun.Teuku Cut Mahmud Aziz dengan jelas mengatakan ada sebanyak 30 keluarga Yahudi ini ditandai dengan adanya 24 kuburan yahudi yang berada di Kerkhof, namun kedatangan mereka pada masa lalu bukanlah untuk kepentingan beragama melainkan hanya untuk berdagang.
Pada Oktober 2016 lalu, Aceh juga kedatangan sosok tokoh yahudi paling berpengaruh di Amerika Serikat yaitu Rabbi David N yang meng agendakan permasalahan kebebasan beragama yang sedang mereka dengung dengungkan. Kontras hal ini membuat para anti Yahudi di Indonesia mengecam hal itu. Namun berbeda dengan sekelompok anti yahudi ,tokoh ulama Aceh Tu Bulqaini menyikapi permasalahan ini dengan persepsi yang berbeda. Tu Bulqaini sendiri menyambut kedatangan Rabbi David N dengan hangat, karena menurutnya mereka perlu mengenal islam melalui orang islam sendiri.
“Banyak para non muslim salah mengartikan Islam sendiri karena mereka mengenal Islam hanya dari media-media barat belaka” ujar Tu Bulqaini menyikapi permasalahan itu. Menurutnya kita tidak perlu takut dan menghindari kedatangan yahudi namun kita perlu merubah pemahaman mereka tentang bagaimana Islam dan menampakkan kekuatan keimanan kita terhadap agama kita sendiri.
Yahudi sendiri sudah sangat mempengaruhi dunia keislaman terutama di Aceh. Membangun kuburan yang megah tentunya merupakan kebiasaan yahudi yang dilakukan oleh banyak masyarakat muslim di Aceh. Buktinya di Aceh banyak kita jumpai kuburan yang bernisan megah. Bahkan kuburan- kuburan Ulama di Aceh dipagari dengan tembok dan keramik yang indah seperti makam Teuku Syah Kuala. Sebagai Umat Muslim Allah melarang kita untuk mengagung agungkan kuburan dan allah juga melarang melabur putih kuburan dan menulis tulisan dia atas kuburan.
Keberadaan zionisme di kancah internasional telah meraih kesuksesan besar dalam meraih cita-citanya. Impian meraka untuk menjadi “Bangsa Pilihan Tuhan” tetap merupakan tujuan awal dalam memimpin dunia. Di dukung oleh dua Negara adikuasa belumlah cukup untuk bangsa Israel dalam mengahncurkan Negara-negara Islam. Dukungan dari Negara lain pun sangat diharapkan oleh negara yang menganggap dirinya superior tersebut. Apakah Aceh merupakan incaran Yahudi untuk mendukung mereka? Entahlah, tentunya mereka telah membentuk rasa kefanatikan akan kebesaran Yahudi pada setiap orang terutama di Aceh. []
Penulis adalah <!–StartFragment–>Riska Munawwarah, mahasiswi jurusan Komunikasi UIN Ar Raniry semester II
<!–EndFragment–>
Discussion about this post