MEDIAACEH.CO, Aceh Timur – Ratusan warga yang tergabung masyarakat Peduli Aceh Timur menggelar aksi damai di depan Kantor DPRK dan kantor Setdakab Aceh Timur, Rabu 17 Mei 2017.
Massa yang dikabarkan dipimpin oleh Hasbi LSM Fojrat bersama LSM dan lembaga lainnya ini mendesak pemerintah Aceh Timur untuk menyelesaikan permasalahan antara PT Medco dengan masyarakat Aceh Timur.
Kedatangan massa dikawal ketat dari pihak kepolisian. Selain itu, kedatangan massa disambut oleh Asisten I Setdakab Aceh Timur Zahri MAP dan Kapala Kesbangpol dan Linmas serta Disnaker Ace Timur. Bahkan Kapolres Aceh Timur AKBP Rudy Purwiyanto Sik,.M.Hum juga terjun langsung ke lokasi.
Koordinator Aksi demo, Nasruddin, Ketua LSM Forum Peduli Rakyat Miskin (FPRM) mengungkapkan, kedatangan massa ke kantor Bupati dan Kantor DPRK Aceh Timur sebagai tindaklanjut dari aksi yang sudah pernah digelar beberapa waktu lalu di depan kantor DPRK Aceh Timur.
“Kami datang dikedua kalinya, karena apa yang telah kami aspirasikan tidak ditanggapi oleh pemerintah,” kata Nasruddin.
Massa menuntut agar pemerintah Aceh Timur membuat suara Peraturan Bupati (Perbub) tentang Draf Legurasi tenaga kerja lokal. Selain itu massa juga meminta:
1.Meminta pemeritah membuat asosiasi tenaga kerja di Aceh Timur.
2.Meminta DPRK Aceh Timur segera membentuk tim Pansus untuk Menginventarisir kasus di CPP Blok A.
3. Disnaker harus segera membuka BLK Aceh Timur guna melatoih putra putri Aceh Timur menjadi tenaga terampil.
4. Pemerintah Aceh Timur meninjau ulang perjanjian kerja sama antara Medco dan Pemkab Aceh Timur.
5. Dinas perhubungan segera mendata beberapa jumlah mobil opersional perusahaan yang bekerja di Blok A, guna menghindari penyimpangan pengisian BBM.
6. Meminta pemerintah agar membuat Qanun tentang pemakaian operasional Medco dan perusahaan lain agar menggunakan Plat BL dengan seri D agar pajak bisq masuk ke kas daerah.
7. meminta kepada pemerintah agar mefasilitasi kontrator lokal agar bisa mendapatkan kerjaan di perusaan Medco.
8. Meminta kepada Medco agar bertanggung jawab atas pembungan air comberan kekebun masyarakat.
9. Meminta kepada Medco dan perusaan lainya agar menghargai budaya dan istiadat masyarakat lokal.
10. copot humas medco kerena tidak menghargai DPRK Aceh Timur dan masyarakat lingkar tambang. JGC dan perusahaan lain agar mengentikan sementara rekrumen tenaga kerja sebelum asosiasi terbentuk.
11. Setiap tamu atau karyawan yang menginap di Desa Lingkar Tambang harus melapor kepada perangkat Desa setempat, termasuk karyawan yang datang dari luar negeri. []
Discussion about this post