MEDIAACEH.CO, Depok – Abizard Giffari Nasir, 21 tahun, adalah satu dari 27 peserta disabelitas yang ikut ujian Seleksi Bersama Masuk Perguruan Tinggi Negeri (SBMPTN) 2017 di Universitas Indonesia, Selasa, 16 Mei 2017. Abizard menjadi tuna netra sejak usia 15 tahun, karena penyakit di kedua matanya.
Kekurangan yang dimilikinya tidak menyurutkan semangatnya untuk mencari ilmu setinggi-tingginya. Pada SBMPTN tahun ini, ia memilih jurusan Hubungan Internasional di UI dan Universitas Gajah Mada. Soalnya, Abizard bercita-cita ingin menjadi duta besar untuk Jepang dari Indonesia.
“Sebenarnya saya senang dengan sastra. Tapi, sastra saya bisa pelajari sendiri. Saya sangat ingin menjadi duta besar Indonesia untuk Jepang,” kata Abizard, yang datang ke UI ditemani ibu, kakek dan adiknya.
Lulusan SMA Negeri 85 Jakarta itu, tampak optimis dalam menghadapi SBMPTN. Bahkan, setahun terakhir ia telah mempersiapkan diri dengan ikut pelajaran tembahan di Yayasan Bina Netra, Lebak Bulus, Jakarta Selatan.
Abizard mengaku tidak mempunyai hambatan dalam mengikuti seluruh proses ujian. Menurutnya, pemahaman antara penyandang disabel dengan orang normal sama saja. Yang membedakan, kata dia, hanya fasilitasnya. “Soal kemampuan sama saja. Hanya saja kami harapkan fasilitas untuk membantu kami,” ujarnya.
Abizard mengaku ingin ikut SBMPTN sejak tahun 2015, tetapi saat itu dirinya akan menjalani operasi mata. Sehingga ia mengurungkan niatnya. Selama menunggu kesempatan untuk ikut SBMPTN Abizard disibukkan dengan mengajar di sekolahnya dulu. Abizard bekerja sebagai guru bahasa Jepang di SMAN 85. Soalnya, sejak usia 14 tahun, Abizard mengaku telah mempelajari bahasa negeri matahari terbit tersebut.
Bahkan, selain hatam bahasa Jepang, Abizard juga menguasai bahasa Prancis, Jerman dan Inggris. “Sekarang saya sedang belajar bahasa Korea sedikit-sedikit,” ucapnya, yang mempunyai hobi bermain berbagai alat musik itu.
Abizard berharap bisa lolos pada SBMPTN yang pertama kali diikutinya tersebut. Ia bertekat meraih cita-citanya menjadi duta besar Indonesia untuk Jepang, begitu lulus menjalani perkuliahan. “Saya sudah persiapkan semua. Saya optimis lulus”
SBMPTN 2017 diikuti 797.023 peserta, dengan rincian 776.163 berbasis kertas atau paper based test dan 20.860 peserta CBT. Pelaksanaan SBMPTN dilakukan serentak seindonesia sejak 16-18 Mei 2017. Sedangkan, jumlah peserta disabilitas 263 orang yang terdaftar, dengan rincian dari tuna netra sebanyak 72 perserta, tuna rungu 103 peserta, tuna wicara 21 peserta dan tuna daksa 67 peserta. []
Sumber: Tempo
Discussion about this post