MEDIAACEH.CO, Banda Aceh – Dalam kunjungan pertamanya ke Museum Tsunami Aceh, Rabu 17 Mei 2017. Dewi Sandra merasa sangat senang dan ikut merasakan kesedihan serta kehilangan seperti apa yang dirasakan oleh masyarakat Aceh pada saat gempa dan tsunami 26 Desember 2004 lalu.
“Ini pertama kali datang ke Aceh dan pertama kali berkunjung ke Museum Tsunami Aceh. Campur aduk ya rasanya. Di satu sisi dari gedungnya sangat cantik dan indah, di sisi lain juga saya cukup terpukul karena saya merasakan apa yang dirasakan oleh masyarakat Aceh tiga belas tahun yang lalu,” kata Dewi Sandra yang mengaku setelah 37 tahun usianya baru kali ini berkesempatan untuk datang ke Aceh.
Ia mengatakan sangat takjub dan ikut terbawa merasakan musibah gempa dan tsunami Aceh ketika memasuki Lorong Tsunami dengan lantunan lafazh Laaila haillallah, melihat ilustrasi ketinggian air gelombang tsunami pada masa itu, suara gemuruh yang melambangkan ketakutan masyarakat Aceh, dan Ruang Sumur Doa dengan ribuan nama-nama korban tsunami yang ada di Museum Tsunami Aceh.
“Ini adalah keluarga dan saudara masyarakat Aceh, tidak hanya Aceh tapi masyarakat Indonesia seluruhnya kita merasakan kesedihan yang sama,” katanya.
Saat Tim Museum Tsunami Aceh menanyakan harapan Dewi Sandra untuk masyarakat Aceh dan para korban tsunami, ia mengatakan justru dari masyarakat Aceh ia memperoleh harapan dan pembelajaran berharga yang tidak akan di dapat di tempat lain. Masyarakat Aceh sangat tegar, sabar, tabah, dan kuat menghadapi musibah yang sangat besar dan mampu bangkit kembali dengan semangat dan keimanan kepada Allah swt.
“Ini kan semua pengalaman yang sangat berharga yang hanya orang Aceh memilikinya. Dan juga untuk mendapatkan informasi dan pengalaman yang sangat berharga itu justru memberikan harapan kepada kita bahwa setiap manusia itu pasti kuat, pasti bisa bangkit lagi, selama keimanan masih ada di hati, dan harapan juga terus disemangati,” ujarnya disela-sela syuting program Catatan Harian Dewi Sandra yang rencananya ditanyangkan bulan Ramadhan ini di salah satu media televisi swasta.
“Harapan saya untuk Museum Tsunami Aceh adalah lebih banyak lagi yang datang ke sini untuk berkunjung, mendoakan, dan juga belajar. Karena satu negara bisa maju dan pintar kalau kita mau belajar dari sejarah, belajar dari pengalaman yang tentunya sudah dialami oleh berbagai daerah di seluruh Indonesia, karena ini adalah negara besar dan kaya, jadi betapa pentingnya untuk kita terus belajar dari siapapun, dimana pun termasuk dari museum ini,” kata Dewi Sandra.[]
Discussion about this post