MEDIAACEH.CO, Banda Aceh – Wakil presiden Jusuf Kalla meminta masyarakat untuk meningkatkan fungsi masjid sebagai tameng dari gerakan radikalisme dan intoleransi. Melalui masjid, masyarakat bisa menularkan dakwah damai demi terwujudnya lingkungan yang aman dan tenteram.
Hal tersebut disampaikan Wapres saat meresmikan renovasi dan perluasan areal Masjid Raya Baiturrahman Banda Aceh, Sabtu 13 Mei 2017.
“Dengan meningkatkan fungsi masjid, warga bisa menangkal paham radikalisme dan intoleransi yang menganggu ketertiban umum. Dua hal utama yang dilakukan di masjid adalah bagaimana masyarakat memakmurkan masjid dan bagaimana masjid meningkatkan kemakmuran masyarakatnya, ini semua bisa dilakukan di masjid,” ucap dia dalam pidatonya.
Wapres juga mengimbau warga untuk memanfaatkan mesjid tidak hanya sebagai tempat pusat aktivitas dakwah, tetapi juga pendidikan dan ekonomi.
Senada dengan itu, Gubernur Aceh Zaini Abdullah mengatakan, upaya renovasi infrastruktur Masjid Raya Baiturrahman, bukan hanya sekedar untuk menambah keindahan, tetapi juga untuk meningkatkan kenyamanan beribadah warga dan menjadikan masjid sebagai pusat aktivitas.
“Saat ini, Masjid Raya Baiturrahman memang menjadi ikon bagi Provinsi Aceh, tak heran juga kalau masjid ini menjadi pusat wisata religi bagi wisatawan dari berbagai tempat,” ujar Zaini.
Masjid Raya Baiturrahman dibangun saat berkuasanya Sultan Iskandar Muda pada tahun 1600an.
Awalnya masjid yang dibangun pada masa Sultan Iskandar Muda ini hanya mempunyai satu kubah. Kini masjid kebanggaan rakyat Aceh ini berdiri megah dengan 7 kubah.
Selain itu juga dilengkapi dengan fasilitas payung elektrik, yang bentuknya sama dengan Masjid Nabawi di Madinah.
Masjid yang memiliki tiga menara ini juga menjadi tempat menyelamatkan diri warga Banda Aceh dan sekitarnya saat musibah tsunami tahun 2004 silam.[]
Sumber: Kompas
Discussion about this post