MEDIAACEH.CO, Banda Aceh – Menurut data National Sleep Foundation – organisasi yang mempromosikan pentingnya tidur sekaligus menjelaskan gangguan tidur, hanya 12 persen saja orang Amerika yang tidur tanpa mengenakan busana. Padahal, tidur tanpa mengenakan busana di malam hari memiliki banyak manfaat.
Tidur dalam kondisi telanjang mampu meningkatkan kualitas istirahat Anda di malam hari. Menurut seorang pakar kesehatan, W. Christopher Winter, M. D. suhu tubuh akan mengalami penurunan drastis saat kita terlelap dan naik dengan sangat cepat saat kita terbangun.
Pakaian yang digunakan saat tidur akan menghalangi fluktuasi alami tubuh tersebut. Winter juga mengatakan, “Jenis pakaian yang tidak sesuai hanya akan meningkatkan suhu tubuh sehingga menyebabkan Anda berkeringat dan terpaksa bangun saat tidur di malam hari.”
Menjaga suhu tubuh agar tetap stabil, dengan tidak mengenakan busana apa pun saat tidur dapat meningkatkan metabolisme tubuh. Berdasarkan penelitian 2014 lalu, para peneliti menemukan bukti bahwa orang yang tidur dalam ruangan sejuk, menghasilkan brown fat lebih banyak dibanding dengan orang yang tidur dalam ruangan lebih hangat. Brown fat merupakan lemak baik yang terdapat di dalam leher dan bertugas membakar kalori untuk menghasilkan panas tubuh. Hal tersebut juga dapat terjadi saat suhu tubuh menurun dengan cara tidur telanjang.
“Tidur mengenakan pakaian dalam hanya akan menyebabkan infeksi pada bagian-bagian intim.” ujar Brian Steixner, M. D. seorang urolog di Atlanta, New Jersey, Amerika Serikat. Steixner menambahkan, “Pakaian dalam hanya akan membuat bakteri berkembang dua kali lebih cepat. Bakteri bahkan dapat membuat bagian-bagian intim iritasi. Jangan kenakan pakaian dalam jika ingin bagian-bagian intim Anda tetap sehat dan bersih.”
Untuk dapat menghasilkan sperma yang baik, scrotum – kantung kemaluan memerlukan suhu yang tepat. Suhu yang tepat bagi scrotum untu dapat menghasilkan sperma yang baik antara 95 hingga 96 derajat, sedikit lebih rendah dari suhu tubuh. Jika kemaluan Anda ternyata terlalu hangat, kualitas sperma tentu menurun. Bahkan, pakaian dalam bahan katun sekalipun dapat meningkatkan suhu kemaluan. “Demi calon buah hati Anda, tanggalkan pakaian tidur.” ujar Dr. Steixner.
Kontak fisik yang Anda lakukan dengan pasangan mampu meningkatkan hormon oxytocin dalam otak. Hormon oxytocin yang kerap disebut hormon cinta merupakan hormon yang mampu memengaruhi efek fisik dan psikologis pada laki-laki maupun perempuan.
“Kandungan dalam hormon tersebut terbukti mampu mengurangi stres, membuat seseorang merasa lebih terhubung dengan pasangan dan meningkatkan gairah seksual.” jelas seorang peneliti asal Swedia.[] Sumber: Tempo.co
Discussion about this post