MEDIAACEH.CO, Amerika Serikat – Google telah merajai pangsa pasar sistem operasi dengan Android. Namun, perusahaan yang berbasis di Mountain View tersebut saat ini sedang membangun sistem operasi anyar yang disebut Fuchsia.
Sebagaimana dilaporkan ArsTechnica, Rabu 10 Mei 2017, Fuchsia yang merupakan sistem operasi ketiga yang dibangun Google sudah mulai memiliki antarmuka yang jelas.
Antarmuka baru yang dijuluki Armadillo dilengkapi desain berbasis kartu untuk mengelola beberapa aplikasi.
Armadillo tidak terlihat seperti Android, namun memang ada Design Material di dalamnya. OS ini tampaknya berpusat di sekitar akun Google utama yang mendominasi layar awal.
Di dalamnya, akan menemukan aplikasi terbaru di bagian atas gambar (mode Story) dan area pencarian / Google Now. Mengetuk gambar profil akan dibawa ke mode Pengaturan Cepat, dan layar awal juga akan menunjukkan waktu dan indikator baterai.
Lebih lanjut, antarmuka Fuchsia dibangun menggunakan Google Flutter SDK, yang memungkinkan pemrogram menghasilkan kode lintas platform yang berjalan di Android dan iOS.
Flutter mungkin menjadi kunci untuk melakukan transisi yang mulus dari Android ke Fuchsia di tahun-tahun mendatang, dengan asumsi OS baru ini tidak mati.
Fuchsia yang pertama kali muncul pada Agustus, secara samar digambarkan oleh Google sebagai sistem operasi yang dirancang untuk “ponsel modern dan komputer pribadi modern”.
Berbeda dengan sebelumnya Fuchsia didasarkan pada kernel baru yang disebut Magenta, sementara OS Android dan Chrome OS milik Google didasarkan pada kernel Linux open-source yang telah ada sejak 1991.
Sayangnya, Google belum memberikan komentar resmi dan publik tentang mengapa Fuchsia ada dan untuk apa keberadaanya.
Spekulasi yang beredar bahwa OS tersebut akan menjadi tandingan Android merujuk pada frasa “ponsel modern” yang dijabarkan sebelumnya, tapi untuk saat ini OS masih dalam tahap sangat awal sehingga sulit untuk diceritakan.
Peluncuran sistem operasi mainstream baru memang sulit, namun Google telah sukses dengan Android dan Chrome OS.
Selain itu, konsumen mungkin senang dengan Windows, Android, MacOS atau iOS, namun selalu ada ruang untuk perbaikan seperti keamanan yang lebih kuat, responsif lebih besar dan masa pakai baterai yang lebih lama.[]
Sumber: CNN Indonesia
Discussion about this post