MEDIAACEH.CO, Dublin – Sungguh malang nasib komedian dan pembaca acara televisi terkenal asal Inggris, Stephen Fry yang dituduh menghina agama tersebut akibat komentarnya yang dianggap menistakan. Ia dilaporkan ke pihak kepolisian oleh seorang penonton acara yang dipandunya.
Dilansir BBC, Senin (8/5/2017), Kepolisian di Republik Irlandia saat ini tengah menyelidiki kasus penistaan agama oleh Stephen Fry, untuk memastikan apakah dirinya dapat dijerat pasal pidana berdasarkan Undang-Undang penistaan atau tidak.
Dalam sebuah acara hiburan di stasiun televisi RTE dua tahun lalu, Stephen Fry melontarkan pertanyaan mengapa dia harus ‘menghormati tuhan yang berubah-ubah, bodoh, berpikiran jahat, dan menciptakan dunia… penuh ketidakadilan’. Namun Pria kelahiran 1957 ini mengatakan bahwa dia tidak menyerang agama tertentu.
Seperti dilaporkan Surat kabar Irish Independent, tidak ada kasus dugaan penistaan agama yang diajukan ke pengadilan sebelum undang-undang tersebut disahkan pada 2009.
Karena itu, seorang sumber mengatakan sangat tidak mungkin tuntutan terhadap Fry akan berdampak hukum terhadap dirinya.
Muncul dalam acara show Meaning of Live di stasiun televisi RTE, yang dibawakan oleh Gay Byrne, pada Februari 2015, Fry ditanya apa yang mungkin dirinya katakan kepada Tuhan di gerbang surga.
“Berani sekali Anda menciptakan dunia yang penuh kesengsaraan ini? Ini bukan kesalahan kami 'kan?… Mengapa saya harus menghormati tuhan yang berubah-ubah, bodoh, berpikiran jahat, yang menciptakan dunia yang penuh ketidakadilan dan nestapa?,” kata Fry.
Menurut laporan surat kabar Irish Independent, seorang warga mengajukan gugatan terhadap Fry atas pernyataannya itu kepada polisi di Kota Ennis, tak lama setelah program itu disiarkan.
Sang pelapor dilaporkan tidak tersinggung atas komentar Fry, tetapi dia meyakini bahwa ucapannya telah memenuhi syarat sebagai bentuk penistaan di bawah Undang-Undang. Apabila terbukti, Fry bakal mendapat hukuman maksimal berupa denda sebesar £22.000.
Undang-undang tersebut melarang orang untuk mengeluarkan ucapan kasar atau menghina tentang sesuatu yang dianggap suci oleh ajaran agama manapun, sehingga menyebabkan kemarahan penganut agama tersebut.
Saat diwawancarai BBC, Fry mengatakan dirinya benar-benar takjub atas reaksi orang-orang di media sosial terhadap apa yang dia utarakan dalam acara tersebut. Namun sebagian besar cenderung mem-bully dirinya. “Saya tidak berpikir bahwa saya pernah menyebut satu agama tertentu dan saya tidak berniat dan sebenarnya saya tahu, saya tidak mengatakan sesuatu yang menyinggung agama tertentu.
Sementara itu, penyelidikan terkait kasus ini masih terus dilakukan. Menurut juru bicara polisi setempat, mereka tidak bisa mengomentari penyelidikan yang sedang berlangsung.
Discussion about this post