AIR terjun Ceuraceu Sikureueng Beungga ini barangkali belum terlalu akrab di telinga para wisawatan, khususnya bagi wisatawan di luar Kabupaten Pidie.
Air terjun ini kian ramai dibicarakan di khalayak netizen. Betapa tidak, pesona dan keindahan air terjun ini kian menarik minat wisatawan untuk melihat langsung keindahan air terjun tersebut.
Air terjun Ceuraceu Sikureueng ini letaknya memang agak sedikit tersembunyi dari pemukiman warga dan tertutup pepohonan rimbun. Air terjun yang sebagian warga akrab menyapa “Ceuraceu Angen Beungga” ini terletak di desa Beungga, Kecamatan Tangse, Pidie.
Untuk menuju akses kesana, para pengunjung harus menempuh perjalanan sepanjang 7 Kilometer dari Keude Beungga. Meski demikian, mencari sumber air terjun dalam pegunungan bukanlah hal yang mudah. Pasalnya, para pengunjung tidak akan pernah mendapat arah petunjuk untuk menuju ke lokasi tersebut.
Nah, bagi pengunjung yang ingin kemari sebaiknya disarankan untuk bertanya atau sekalian mengajak warga setempat yang sudah tahu persis dimana lokasi air terjun itu berada. Untuk menuju akses kesana, pengunjung terlebih dahulu akan menyusuri jalanan setapak yang berada di sebuah Meunasah di pinggir jalan Beureunuen-Tangse. Sepanjang perjalanan, pengunjung akan disuguhkan dengan pemandangan asri pengunungan Beungga.
Meski jarum jam sudah menunjukkan pukul 11:20 WIB, gumpalan kabut terlihat menutupi sebagian bukit. Hawa sejuk masih terasa meski si raja siang sudah mulai berada tepat di atas kepala.
Sepanjang perjalanan, pengunjung akan menyusuri beberapa anak sungai melalui jembatan gantung yang panjangnya sekitar 60 meter. Jembatan ini hanya bisa dilalui kendaraan roda dua dikarenakan lebar badan jembatan hanya 2 meter saja.
Setelah melewati jembatan, para pengunjung mulai memasuki kawasan perkebunan warga. Medan yang akan dilalui pun hanyalah jalan setapak yang digunakan warga menuju ke kebun. Di beberapa titik, jalanan terlihat agak berlumpur dan licin. Di lokasi ini, pengunjung akan leluasa mendengar kicauan burung yang mengusik kesunyian pengunungan. Sekitar 600 meter dari arah perkebunan warga, pengunjung akan mendengar jelas suara gemercik air terjun yang mengalir deras ibarat hujan turun. Meski terdengar jelas, para pengunjung masih belum jelas melihat air terjun ini langsung dikarenakan lokasinya agak sedikit tertutup di balik perbukitan dan pepohonan.
“Air terjun ini agak sedikit tersembunyi. Karena lokasi air ini tertutup antara dua pegunungan. Biarpun mengikuti arus air yang mengalir agak deras dari sebuah lembah antara dua pegunungan. Strukturnya sedikit menanjak,” ujar Fadhli, warga desa Pulo Mesjid kepada mediaaceh.
Benar saja, 10 menit kemudian, mata pengunnung akan perpanan takkala melihat air terjun Beungga indah terpampang di depan mata. Rasa lelah setelah perjalanan jauh kini
menghilang. Kesegaran nampak di jiwa. Suasana alam yang menenangkan. Begitu nyaman. Air terjun ini mempunyai sekitar ketinggian 30 meter. Di sudut bawahnya, ada sebuah kolam berukuran 3×4. Kolam ini merupakan titik akhir air jatuh dan membendung disana untuk mencari titik rendah dan akhirnya langsung menuju sungai-sungai kecil.
Berlokasi di antara lembah pegunungan nan asri, air terjun ini suasananya sangat sejuk. Semburat matahari tak sanggup mencapai ke sana. Hal ini terhalang pegunungan dan rimbun hutan.
Discussion about this post