MEDIAACEH.CO, Jakarta – Gerakan Nasional Pengawal Fatwa Majelis Ulama Indonesia (GNPF MUI) berencana menggelar aksi damai hari ini atau Aksi 5 Mei. Aksi ini diawali jalan kaki usai salat Jumat dari Masjid Istiqlal ke Mahkamah Agung (MA).
Ketua GNPF MUI Bachtiar Nasir mengatakan aksi 5 Mei ini bukan untuk menuntut hakim menjatuhkan hukuman seberat-beratnya, kepada terdakwa dugaan penistaan agama Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok, pada sidang vonis Selasa 9 Mei 2017.
“Kami tidak pada posisi menuntut hakim menjatuhkan hukuman seberat-beratnya kepada Basuki Tjahaja Purnama. Itu sudah domain hakim. Kami tidak boleh mengintervensi hakim yang mulia dalam hal ini,” ujar Bachtiar usai menemui Ketua Komisi Yudisial (KY) di Gedung KY, Jakarta Pusat, Kamis 4 Mei 2017.
Bachtiar juga menyampaikan apresiasi yang tinggi kepada aparat penegak hukum. Karena, mereka tidak melarang penyelenggaraan aksi 5 Mei.
“Kami ingin apresiasi juga kepada aparat yang tidak melarang dan tidak represif. Jadi dalam hal ini aparat, kami terima kasih. Apalagi jika berkenan menurunkan aparat untuk mengamankan jalannya aksi ini. Ini alhamdulillah,” ujar dia.
Bachtiar menyebutkan, komunikasi antara GNPF MUI dengan aparat penegak hukum akan terus dibangun, agar tidak ada tuduhan-tuduhan yang dialamatkan kepadanya.
“Komunikasi akan terus kami bangun agar tuduhan-tuduhan akan adanya pendompleng atau ingin membuat agenda lain. Mudah-mudahan terjaga, karena agenda kami murni tidak ada urusan politik, kami bermunajat demi tegaknya keadilan di Indonesia,” kata dia.
Bachtiar pun berpesan kepada umat Islam yang akan hadir dalam aksi 5 Mei agar menjaga empat hal. “Satu, kebersihan. Kedua, ketertiban, tertib di kendaraan, di jalan raya, tertib menjaga ketertiban umum. Ketiga, keamanan, jangan terprovokasi, dan terakhir damai.”
Apapun provokasi, kata Bachtiar, jika sudah menimbulkan keresahan dan tidak damai, bukanlah aksi damai. Siapapun yang melakukan aksi atas nama agama, jika menggiring pada kerusuhan atau perusakan fasilitas publik, tidak dibenarkan.
“Bukanlah kita semua, jaga keamanan dan mudah-mudahan kita bisa segera selesai,” Bachtiar menegaskan.
Pada kesempatan sama, pengacara GNPF MUI Kapitra Ampera mengklaim aksi 5 Mei hari ini akan diikuti sekitar lima juta umat Islam. Angka tersebut disesuaikan dengan tanggal digelarnya aksi, 5 Mei.
“Triple 5, tanggal 5, Mei, 5 juta (orang),” ujar dia.
Kapitra menjelaskan, jumlah massa tersebut berasal dari seluruh daerah di Tanah Air. Bahkan, dia mengklaim, sudah banyak massa yang berdatangan dari beberapa tempat.
“Yang dipastikan sudah datang kami-kami ini dari GNPF, ada Aa Gym, Arifin Ilham, KH Abdul Rasyid, dan ulama-ulama lain,” ucap dia.
Bachtiar memastikan Ketua Front Pembela Islam (FPI) Rizieq Shihab tidak akan datang dalam aksi ini. Sebab, Rizieq masih menjalankan ibadah umrah bersama istrinya.
“Habib Rizieq mungkin tidak datang masih umrah, mudah-mudahan (massa) sampai (lima juta),” ujar dia.
Bachtiar menambahkan lokasi aksi 5 Mei akan dipusatkan di Masjid Istiqlal, namun aksi long march atau jalan kaki tidak semua massa dikerahkan ke gedung MA, hanya perwakilan.
“Mungkin kalau long march sudah enggak bisa jalan ke Mahkamah Agung (MA). Jadi mungkin delegasi yang akan datang. Enggak bisa jalan, bukan enggak ada (long march), enggak bisa jalan. Cuma delegasi tetap ke MA, delegasi yang akan datang,” Bachtiar menandaskan.
Discussion about this post