KALIMAT di atas tidaklah berlebihan. Nurzahri merupakan sarjana Teknik Penerbangan ITB. Tempat dimana B.J Habibie menyelesaikan studi dan mengabdi.
Nurzahri, demikian ia biasa disapa, merupakan Wakil Ketua Komisi A periode 2009-2014. Ia kemudian terpilih kembali untuk periode 2014-2019.
Pada periode 2009-2014, Nurzahri terkenal sebagai anggota DPR Aceh yang vokal berbicara. Pada saat itu, mantan Sekjen SIRA 2005-2006 ini sering bersuara lantang di media massa, baik cetak maupun online terkait kekhususan Aceh, meskipun ia ditempatkan pada komisi yang tak sesuai dengan disiplin ilmunya.
Hal ini pula yang membuatnya terpilih kembali untuk periode kedua.
“Kalau bisa ke depan, saya ingin menempati komisi yang sesuai dengan ilmu saya. Namun semuanya terpulang pada pimpinan partai,” ujar Nurzahri usai Pileg 2014 lalu.
Namun sayangnya, harapan Nurzahri ternyata tak terkabul. Ia justru ditempatkan di Komisi 7 yang membidangi agama dan keistimewa. “Itu keputusan partai dan saya menjalaninya,” ujar dia beberapa waktu lalu.
Selama 2,5 tahun, Nurzahri ditempatkan di komisi 7 DPR Aceh. Kesabarannya berbuah hasil manis pada awal bulan ini. Nurzahri terpilih sebagai Ketua Komisi 2 DPR Aceh untuk 2,5 tahun kedepan.
“Isya Allah kepercayaan ini tidak akan saya sia-siakan,” kata mantan Ketua Asrama Cicendo Bandung 2002-2003 dan Dewan Komite KMPA 2007 ini. []
Discussion about this post