BANDA ACEH – UIN Ar-Raniry Banda Aceh untuk kali pertama menatap peluang keluar sebagai juara umum kali pertama dalam sejarah pada pegelaran even nasional Pekan Ilmiah, Olahrga, Seni dan Riset (PIONIR).
Pada pegelaran Pionir ke VIII ini, hingga hari terakhir even dilangsungkan, UIN Ar-Raniry yang kali ini bertindak sebagai tuan rumah telah berhasil menyabet 5 medali emas, 4 medali perak dan 7 medali perunggu.
Dengan raihan ini, UIN Ar-Raniry telah mengumpulkan 28 score, yang terdiri dari score 15 dari perolehan 5 medali emas, score 6 dari perolehan 3 medali perak, dan score 7 dari perolehan 7 medali perunggu. Capain UIN Ar-Raniry ini untuk sementara meninggalkan para pesaing ketat seperti IAIN Tulungagung yang raih score 23 yang terdiri dari perolehan 6 medali emas, 2 medali perak dan 1 medali perunggu. Sementara peringkat ketiga klasemen sementara diduduki UIN Gunung Djati Bandung dengan raihan score 21 yang terdiri perolehan 3 medali emas, 5 medali perak dan 2 medali perunggu.
Merespon capaian ini, Rektor UIN Ar-Raniry, Prof Dr Farid Wajdi Ibrahim, MA mengaku bersyukur dan berterimakasih kepada para atlet UIN Ar-Raniry yang telah berjuang keras mengharumkan nama baik kampus khususnya dan nama baik Aceh umumnya. Menurut Prof Farid, capaian ini sesuai dengan harapan yang dicita-citakan sejak awal.
“Dari awal kita kejar dua prestasi, yaitu sukses pelaksanaan Pionir secara umum yaitu dengan tidak ada cacat dan cela dalam penyelenggaraannya, dan sukses mencapai hasil maksimal dalam prestasi atlet di lapangan,” ujar Prof Farid.
Menurut Prof Farid, sebagai tuan rumah, UIN Ar-Raniry memiliki keuntungan tersendiri dalam penyelenggaraan Pionir kali ini, sebab UIN Ar-Raniry bisa menyertakan jumlah kontestan sesuai kebutuhan even ini, yaitu sebanyak 120 peserta.
Prof Farid menjelaskan, dalam even Pionir ini, UIN Ar-Raniry adalah kontingen terbesar karena sebagai tuan rumah tidak perlu cost (biaya) yang besar untuk memberangkatkan peserta. Kampus lain yang juga mengirimkan peserta terbanyak adalah IAIN Medan, yaitu 110 peserta.
“Tapi prestasi ini tentu bukan karena banyaknya jumlah peserta kita yang berpartisipasi dalam even ini. Melainkan karena para atlet UIN Ar-Raniry betul-betul berlatih secara maksimal untuk menyambut even ini, “ujar Prof Farid.
Dua tahun lalu, pada pagelaran even yang sama yang dilangsungkan di Palu, UIN Ar-Raniry hanya mampu merengkuh 1 medali emas pada cabang Tenis Meja Ganda Putra. Sementara juara umum pada saat itu diraih oleh IAIN Banten.
Jika pada beberapa cabang lagi score UIN Ar-Raniry tidak terkejar oleh pesaingnya, maka dipastikan kali pertama dalam sejarah UIN Ar-Raniry akan meraih juara umum dalam even Pionir. Dua cabang perlombaan yang belum diumumkan adalah cabang Musabaqah Makalah Alquran (MMQ) dan Badminton.[]
Discussion about this post