JAKARTA – Pertumbuhan likuiditas perekonomian atau uang beredar dalam arti luas (M2) meningkat pada Maret 2017. Posisi M2 tercatat sebesar Rp5.017,0 triliun atau tumbuh 10,0% (yoy), lebih tinggi dibanding bulan sebelumnya yang tumbuh 9,2% (yoy).
Direktur Eksekutif Departemen Komunikasi BI Tirta Segara mengatakan, berdasarkan komponennya, peningkatan pertumbuhan M2 bersumber dari komponen uang kuasi dan surat berharga selain saham yang masing-masing tumbuh 8,6% (yoy) dan 33,1% (yoy), lebih tinggi dibanding pertumbuhan Februari 2017 yang tercatat masing-masing sebesar 7,3% (yoy) dan 6,1% (yoy).
“Sementara berdasarkan faktor yang memengaruhi, peningkatan pertumbuhan M2 dipengaruhi oleh akselerasi pertumbuhan kredit perbankan,” kata Tirta dalam rilisnya di Jakarta, Minggu (30/4/2017).
Adapun kredit yang disalurkan perbankan pada akhir Maret 2017 tercatat sebesar Rp4.395,4 triliun atau tumbuh 9,1% (yoy), lebih tinggi dibanding Februari 2017 yang tumbuh 8,4% (yoy).
“Akselerasi pertumbuhan kredit tersebut terutama terjadi pada Kredit Modal Kerja (KMK) dan Kredit Investasi (KI),” terang dia.
Sementara itu, penurunan suku bunga kredit dan suku bunga simpanan untuk beberapa tenor masih berlanjut. Pada Maret 2017, rata-rata suku bunga kredit tercatat sebesar 11,90%, turun dibanding bulan sebelumnya sebesar 11,97%.
Demikian halnya dengan suku bunga simpanan dengan tenor 3 dan 6 bulan masing-masing turun dari 6,74% dan 7,07% menjadi 6,69% dan 7,03%.
Namun, suku bunga simpanan berjangka dengan tenor satu bulan meningkat dari 6,42% menjadi 6,44% sementara suku bunga simpanan berjangka dengan tenor 12 bulan tidak mengalami perubahan dibanding bulan sebelumnya yakni sebesar 7,10%. | sumber: sindonews.com
Discussion about this post