MEDIAACEH.CO, Banda Aceh – Universitas Syiah Kuala (Unsyiah) menggandeng PT Pembangunan Perumahan (Persero) Tbk dalam pekerjaan sipil proyek 7 in 1 senilai Rp 314,7 miliar. Upaya tersebut diperkuat dengan penandatanganan kontrak kerja sama di Kantor Pusat Administrasi (KPA), Jumat 28 April 2017.
Kontrak kerja sama ini ditandatangani oleh Prof Dr Ir Samsul Rizal MEng (Rektor Unsyiah), Anton Satyo Hendriatmo (Kepala Divisi Gedung-2 PT PP (Persero) Tbk), Dr Tarmizi MSc (Pejabat Pembuat Komitmen APBN Sarpras dan Hibah Luar Negeri 7in1 Unsyiah), dan Prof Aris Junaidi PhD (Direktur Proyek Pengembangan Pendidikan pada Tujuh Universitas di Indonesia). Penandatanganan kontrak disaksikan langsung oleh Prof Intan Ahmad PhD, selaku Direktur Jenderal Pembelajaran dan Kemahasiswaan Kementerian Riset Teknologi dan Pendidikan Tinggi (Belmawa Kemristekdikti).
Rektor Unsyiah mengatakan, dalam proyek senilai Rp 314,7 miliar ini, Unsyiah akan membangun tiga gedung baru dengan luas total sekitar 30.000 meter. Ketiga gedung baru tersebut adalah gedung Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam (FMIPA), Fakultas Kedokteran Hewan (FKH), dan Fakultas Kelautan dan Perikanan (FKP). Direncanakan seluruh pembangunan gedung ini berlangsung selama 17 bulan dan diharapkan selesai pada akhir tahun 2018.
“Pihak Unsyiah berharap pembangunan tiga gedung ini dapat dilaksanakan secara tepat waktu dan semua pihak dapat mematuhi peraturan yang berlaku,” tegasnya.
Prof Samsul juga berharap agar pembangunan gedung ini dilakukan secara optimal dengan mengedepankan kualitas dan mutu baik sehingga tercipta gedung yang mampu bertahan lama.
“Gedung yang dibangun harus menjadi gedung yang monumental dan bukan hanya dapat digunakan satu atau dua tahun saja, tetapi dapat bertahan hingga 200 tahun layaknya gedung-gedung di Eropa,” ungkapnya.
Sementara itu, Prof Intan Ahmad mengaku, saat ini Unsyiah telah masuk dalam jajaran universitas unggul di Indonesia sehingga harus menunjukkan eksistensi dan kontribusi lebih luas. Semoga dengan pembangunan gedung baru ini dapat meningkatkan proses pendidikan di Unsyiah.
“Dengan peningkatan fasilitas ini, tentu ekspektasi Unsyiah semakin tinggi untuk menunjukkan eksistensinya dan harus lebih mampu menunjukkan kontribusinya,” pungkasnya.
Proyek 7 in 1 ini berupa dukungan terhadap pengembangan pendidikan tinggi yang didanai oleh Islamic Development Bank (IDB) bersama Saudi Fund for Development (SFD), dan di bawah koordinasi Belmawa Kemristekdikti.
Dinamakan 7 in 1 karena proyek pembangunan dilaksanakan di tujuh universitas terpilih di Indonesia, yaitu Unsyiah, Universitas Negeri Yogyakarta, Universitas Negeri Surabaya, Universitas Tanjung Pura, Universitas Lambung Mangkurat, Universitas Negeri Gorontalo, dan Universitas Sam Ratulangit.[]
Discussion about this post