MEDIAACEH.CO, Banda Aceh – Dewan Pimpinan Pusat (DPP) Gerakan Titipan Rakyat Aceh (GETARA), mendukung penuh rencana Gubernur Aceh terpilih pada Pilkada 2017, Irwandi Yusuf, untuk membentuk koalisi baru di DPR Aceh.
Hal ini disampaikan Sekjen DPP GETARA, Teuku Izin, menyikapi situasi politik yang terus bergerak maju dan dinamis pasca Pilkada 2017, Rabu 26 April 2017, di Banda Aceh.
Menurut Teuku Izin, koalisi baru sangat penting bagi pemerintahan Irwandi Yusuf dan Nova Iriansyah ke depan, guna terciptanya stabilitas politik dan pembangunan nantinya.
Izin menjelaskan, selama ini, koalisi yang sudah terbentuk di DPR Aceh adalah koalisi Aceh bermartabat (KAB), namun tentu dibutuhkan semangat baru untuk pembentukan koalisi yang dapat menjadi penyeimbang keberadaan KAB Aceh di lembaga legislatif DPRA.
Irwandi Yusuf dan Nova Iriansyah, yang didukung oleh Partai Demokrat, PNA, PK dan PDA, secara kalkulasi jumlah keanggotaan DPRA belum mencukupi syarat untuk menjadi penyeimbang KAB, kata Apung. Karena itu. Sambungnya, aliansi partai pendukung gubernur dan wakil gubernur terpilih itu, harus membangun komunikasi politik yang intens dengan sejumlah partai potensial yang dapat diajak ikut serta dalam upaya pembentukan koalisi baru.
Apung menyebutkan, partai yang potensial untuk dapat dibangun komunikasi diantaranya adalah Partai Nasdem, Partai Golkar, PPP dan PKPI, dan PAN.
“Namun peluang untuk berkomunikasi dengan Partai Aceh harus tetap dilakukan,” jelasnya.
DPP GETARA sendiri, sebut Apung, merupakan ormas yang akan menjadi kekuatan penyeimbang di luar parlemen, untuk memastikan setiap kebijakan yang nantinya dijalankan oleh Irwandi dan Nova, tepat sasaran dan dirasakan manfaat besar bagi rakyat.
Karena, tutur Apung, jika stabilitas politik tidak tercipta antara eksekutif dan legislatif, akan sangat menghambat pelaksanaan berbagai program yang telah di canangkan, sehingga, koalisi baru yang digagas oleh Irwandi Yusuf, harus dilihat sebagai kepentingan untuk mensukseskan program pembangunan dan perwujudan visi dan misi keduanya saat Pilkada 2017.
Discussion about this post