MEDIAACEH.CO, Jakarta – Kompetisi kasta elite Indonesia sedang dihebohkan dengan kehadiran pemain asing top masuk kategori marquee player. Mereka didatangkan sejumlah klub kontestan Liga 1 2017 dengan banderol mentereng.
Jika selama ini pemain impor bermain di Indonesia mendapat bayaran kisaran satu hingga dua miliar rupiah, mereka yang masuk kategori marquee player dibandor empat miliar hingga 10 miliar rupiah.
PSSI mengklaim regulasi memunculkan marquee player atas permintaan sponsor utama Liga 1 2017. Mereka didatangkan untuk membuat kompetisi terlihat lebih wah dan menciptakan euforia di kalangan pencinta sepak bola nasional.
Kedatangan beberapa marquee player ke Liga 1 2017 mengemparkan. Banyak media asing memberitakan keberanian klub-klub Indonesia mengontrak superstar dunia.
Indonesia menyusul jejak negara-negara anggota AFC lainnya, Australia, India, serta Jepang, yang menggunakan istilah marquee player buat pesepak bola top dunia yang berkiprah di kompetisi mereka.
Akankah, kehadiran marquee player di Tanah Air membawa dampak positif? Tidak hanya dari sisi antusiasme semata, tapi juga meningkatnya kualitas permainan yang berdampak pada pencapaian Timnas Indonesia di pentas internasional.
Sulit untuk memastikan hal tersebut, mengingat rata-rata marquee player yang didatangkan berusia uzur. Karier mereka di level atas sudah meredup.
Mencuat kekhawatiran kalau nafsu klub-klub Indonesia mendatangkan pemain dengan harga mahal akan memicu masalah di akhir musim nanti. Masalah yang dimaksud adalah krisis keuangan, karena besarnya pengeluaran mereka.
Bukan rahasia lagi banyak klub kontestan Liga 1 2017 terjerat krisis finansial beberapa musim terakhir. Mereka belum menemukan formulasi bisnis sepak bola yang menguntungkan. Pengeluaran selalu lebih besar dibanding pemasukan.[] Sumber: Bola.com
Discussion about this post