MEDIAACEH.CO, Banda Aceh – Tim penilai Lomba Sekolah Sehat (LSS) tingkat nasional menyambangi SD Negeri 24 Banda Aceh, Rabu 26 April 2017. SD Negeri 24 ini terpilih menjadi salah satu sekolah yang mewakili Banda Aceh mengikuti ajang sekolah sehat ini. Tim penilai tersebut disambut langsung oleh Wakil Wali Kota Banda Aceh, Zainal Arifin dan turut dihadiri oleh tim dari Korea sebagai salah satu NGO yang turut membantu pembangunan sekolah ini pasca Tsunami.
Zainal Arifin dalam sambutannya mengapresiasi SD N 24 Banda Aceh sukses lolos ke ajang nasional ini. Ia juga salut pada tim komite sekolah yang telah menjalin komunikasi dan kerja sama cukup bagus sehingga sekolah ini menjadi membanggakan.
“Padahal dulu Banda Aceh pada 2004 lalu luluh lantak dihantam Tsunami, hanya dalam kurun waktu 11 tahun kita bisa bangkit kembali baik pada pembangunan fisik dan semangat untuk menuju lebih baik, ini terbukti hari ini SD 24 Banda Aceh mampu berprestasi di tingkat nasional,” ujar Wakil Wali Kota yang akrab dengan sapaan Keuchik Zainal.
“Ini juga tidak terlepas dari bantuan dari Negara-negara internasional dan dari provinsi seluruh Indonesia, Aceh bisa menjadi contoh semangat pembangunan Negara republik Indonesia,” kata Keuchik Zainal lagi.
Zainal juga mengapresiasi pihak Korea yang sangat aktif membantu sekolah-sekolah di Aceh pasca Tsunami termasuk SDN 24 Banda Aceh dan bantuan tersebut tidak sia-sia karena sekolah ini telah mampu mengikuti ajang tingkat nasional.
Ketua tim penilai, Tri Slamet Hariadi mengatakan akan menilai SD 24 Banda Aceh seobjektif dan sebaik mungkin sesuai dengan hasil pengamatan di lapangan.
“Saya bersama tiga orang tim penilai lainnya yang terdirik dari Kemendikbud dan Kemenkes tidak memberi banyak janji dan akan memberi nilai terbaik sesuai hasil pengamatan,” imbuhnya.
LSS merupakan ajang nasional yang diikuti oleh sekolah tingkat TK/RA, SD/MI, SMP, MTS, dan SMA/SMK/MA dari seluruh Indonesia. Ajang ini merupakan bagian dari Usaha Kesehatan Sekolah (UKS). Program ini lahir dari SKB 4 menteri (Departemen Kesehatan, Departemen Agam, Departemen Pendidikan Nasional, dan Departemen Dalam Negeri) pada tahun 1984.
Pembinaan kesehatan untuk UKS anak usia sekolah yang berada di TK/RA dan SD/MI lebih banyak diarahkan pada upaya kebersihan perorangan seperti sikat gigi, cuci tangan dengan sabun sebelum makan dan sebagainya.
Sedangkan untuk usia remaja yang berada di SLTP/MTs dan SMA/SMK/MAN, pembinaan lebih ditujukan pada pencegahan perilaku berisiko yang sering dilakukan oleh remaja seperti adanya kecenderungan meningkatnya penyalahgunaan NAPZA dikalangan remaja dan berbagai masalah kesehatan remaja lainnya.[]
Discussion about this post