MEDIAACEH.CO, Jakarta – Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) berupaya menghilangkan kesan kumuh dan bau pada pelabuhan ikan nelayan. Saat ini, dari 816 pelabuhan perikanan yang ada di Indonesia, sebanyak 333 pelabuhan dikategorikan tak layak.
Direktur Jenderal Perikanan Tangkap KKP, Sjarief Wijaya, mengungkapkan pihaknya tahun ini menganggarkan Rp 70,7 miliar untuk merevitalisasi 36 pelabuhan perikanan. Sebagian besar berada di Pulau Jawa.
“Memang kalau kita lihat kebanyakan ada di Jawa, di (Indonesia) Timur masih sedikit, tapi bertahap,” kata Sjarief di kantor KKP, Jakarta, Rabu 26 April 2017.
Dia merinci, revitalisasi tersebut menyasar 20 pelabuhan perikanan daerah dengan alokasi anggaran Rp 20 miliar.
Sebanyak 7 pelabuhan ikan ada di Jawa yang meliputi Pelabuhan Sadeng (Gunung Kidul), Binuangen (Lebak), Karangreja (Cirebon), Tegalsari (Tegal), Morodemak (Demak), Bajomulyo (Pati), dan Kranji (Lamongan).
Sementara untuk Sumatera yakni Pelabuhan Kurau (Bangka Tengah), Lempasing (Bandar Lampung), Pulau Baai (Bengkulu). Kemudian Bali di Kedonganan (Badung), serta NTB di Tanjung Luar (Lombok Timur).
Kemudian di Sulawesi ada 5 pelabuhan perikanan yang direvitalisasi yakni Pelabuhan Sodohoa (Kendari), Wameo (Baubau), Paotere (Makassar), Donggala (Donggala), dan Tumumpa (Manado).
Sisanya berada di Kalimantan yakni Pelabuhan Liku (Sambas), dan Pelabuhan Banjarmasin (Banjarmasin). Serta Maluku yakni Pelabuhan Goto (Tidore).
Begitupun untuk 16 pelabuhan milik pusat yang direvitalisasi dengan anggaran Rp 50,7 miliar, sebanyak 6 pelabuhan berada di Jawa antara lain Pelabuhan Karangantu (Serang), Pelabuhan Ratu (Sukabumi), Kejawaran (Cirebon), Cilacap, Brondong (Lamongan), dan Prigi (Trenggalek).
Di Sumatera yakni Pelabuhan Sibolga, Bungus (Padang), Sungai Liat (Bangka), dan Tanjung Pandan (Belitung). Serta dua di Kalimantan yakni Teluk Batang (Kayong Utara), dan Pemangkat (Sambas).
Sementara di Sulawesi yakni Pelabuhan Bitung, Pelabuhan Kendari, dan Kwandang (Gorontalo). Sementara di Maluku Utara yakni Pelabuhan Ternate.
“Jadi bulan ini sudah selesai tender, 3 bulan ini selesai dari Mei, Juni, dan Juli. Itu bisa cepat karena memang hanya revitalisasi bukan bangun baru,” ungkap Sjarief.
Menurutnya, perbaikan yang akan dilakukan kementerian pimpinan Menteri Susi Pudjiastuti itu meliputi perbaikan lantai dan sanitasi, penambahan dinding agar tertutup, perpanjangan dermaga, dan penambahan fasilitas penunjang seperti meja sortir, conveyor, timbangan, dan semprot air.[]
Sumber: Detik
Discussion about this post