MEDIAACEH.CO, Amerika Serikat – Google akhirnya menambahkan kecanggihan fitur asisten virtual di perangkat Home untuk mengenali suara pemiliknya. Dengan demikian, bukan sembarangan orang lagi bisa memberikan perintah pada Home.
Home merupakan speaker cerdas yang dibekali mikrofon untuk mendeteksi suara manusia kapan saja, bahkan dari jarak jauh. Bentuknya seperti silinder yang bagian bawahnya bisa diganti-ganti warna sesuai keinginan.
Google Home ditenagai asisten virtual Assistant yang berpikir dengan kecerdasan buatan. Beberapa waktu silam, Home diketahui tak sengaja aktif tanpa permintaan penggunanya karena mendengar 'OK, Google' dari televisi.
Peristiwa tak diduga itu juga sempat dimanfaatkan oleh salah satu perusahaan makanan cepat saji untuk iklannya yang berdurasi pendek. Kabarnya Google sempat tak senang dengan iklan tersebut.
Sebagai tanggapannya, perusahaan yang berbasis di Mountain View tersebut merilis fitur yang bisa mengindentifikasi suara pemiliknya. Dalam pernyataannya, Google menyatakan bahwa fitur ini bisa dipakai oleh multi-user.
Paling tidak, enam suara akan bisa memberikan perintah ketika fitur multi-user diaktifkan. Perlu dicatat bahwa ketika satu akun pengguna telah mengaktifkan Google Home dengan suaranya, maka ketika suara pengguna lain memanggil, maka akun pengguna sebelumnya akan mati. Bergantian dengan akun suara baru.
Bagaimana Google Home mengenali suara tuannya?
Ketika fitur ini sudah hadir di perangkat Home, yang perlu dilakukan adalah mengaktifkan fiturnya. Karena Home ditenagai Assistant, pengguna perlu mengenalkan suaranya terlebih dulu pada Home.
Kendati demikian, patut diketahui bahwa fitur ini juga masih dalam perkembangan. Pelatihan suara terus dilakukan dkemudian sehingga Home bisa lebih sempurna mengenai suara pemiliknya, demikian dijelaskan perwakilan Google.
Tak hanya untuk membatasi pemberi perintah, fitur ini juga berguna untuk menambahkan penawaran playlist personal, waktu komuter dan jadwal yang lebih personal pada setiap pengguna Home.
Bagaimana dengan keamanannya?
Meski sistem pengenalan suaranya belum terlalu canggih, seorang ahli memprotes melalui The Washington Post bahwa, “konsumen khawatir soal data suara yang dikumpulkan Google. Sehingga, (Anda) perlu berpikir dua kali untuk menggunakan Home hub.”
Pada intinya, konsumen tersebut khawatir data suara mereka digunakan untuk hal-hal yang tidak diinginkan atau informasi dimanfaatkan untuk layanan Google lainnya.
Namun perwakilan Google menjelaskan bahwa identifikasi dari pengguna Google Home tertentu “disimpan secara lokal di perangkat dan tidak akan digunakan untuk layanan lainnya,” demikian seperti dilansir dari Computer World.[]
Sumber: CNN Indonesia
Discussion about this post