Jakarta – Pasangan Anies Baswedan dan Sandiaga Uno memenangkan pemilihan gubernur DKI Jakarta berdasarkan hasil hitung cepat. Wakil Sekretaris Jenderal Partai Gerindra Rachel Maryam Sayyidina mengatakan, partainya tidak segan mencabut dukungan pada pasangan Anies-Sandi jika telah menjadi gubernur, andai keduanya membuat kebijakan yang menyusahkan rakyat.
Bila keduanya mengeluarkan kebijakan-kebijakan yang pro-rakyat, maka Gerindra akan mendukung 100 persen. “Tapi, misalnya membuat rakyat menderita, kami akan kritik paling depan,” katanya dalam diskusi Setelah Pilkada Usai di restoran Warung Daun, Cikini, Jakarta, Sabtu, 22 April 2017.
Menurut Rachel, partainya tidak akan membabi-buta mendukung Anies-Sandi meski keduanya terpilih sebagai gubernur dan wakil gubernur DKI Jakarta 2017-2022. Hal ini, kata dia, dibuktikan saat Gerindra keras mengkritik kebijakan gubernur petahana Basuki Tjahaja Purnama.
Rachel berujar Gerindra mengkritik Basuki lantaran ia melanggar beberapa janji-janji kampanyenya. Hal ini, bisa saja terjadi pada Anies-Sandi. “Kami yang usung pak Ahok (Basuki) dulu. Tapi kami yang paling depan mengkritik,” kata dia.
Namun, saat ini ia meminta agar semua pihak berpikiran positif bahwa Anies-Sandi dapat merealisasikan janji-janjinya. “Jangan berburuk sangka, apabila sudah dilantik dan ada yang melenceng, tidak sesuai janji, barulah kita kritik,” ujarnya.
Dalam pilgub DKI Jakarta putaran kedua, pasangan Anies-Sandi mampu mengalahkan pasangan petahana Basuki Tjahaja Purnama dan Djarot Saiful Hidayat. Hasil real count formulir C1 Komisi Pemilihan Umum, Anies-Sandi meraih suara sebanyak 57,95 persen. Sementara Basuki-Djarot hanya mendapatkan 42,05 persen. | sumber: tempo
Discussion about this post