MEDIAACEH.CO, Banda Aceh – Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Aceh melarang keras perburuan biawak di Aceh Singkil guna keseimbangan populasi buaya di daerah itu. Mereka juga melakukan pemantau di pelabuhan guna mencegah biawak dibawa keluar Singkil.
Biawak dianggap sebagai predator alami buaya yang jika diterus diburu akan membuat perkembangan buaya semakin meningkat disana. Ketika perkembangan buaya meningkat dengan kebutuhan makanan kurang maka buaya tersebut akan begerak kepemukiman warga. Akibatnya, konflik antara warga dan buaya tidak dapat dihindari.
“Ketika kita bicara rantai makanan, predador alami buaya adalah biawak, biawak besar-besar itu makan telur buaya. Ketika telur buaya dimakan dia tidak akan menetas, tidak jadi banyak,” Kata Kepala Sub Bagian Tata Usaha BKSDA Aceh, Andoko Hidayat, ketika ditemui di halaman kantor BKSDA Aceh, Sabtu 22 April 2017.
Andoko mengatakan penyebab berkurangnya biawak di Aceh Singkil karena ada perburuan oleh warga untuk dijual keluar Singkil. Mengatasi hal itu, pihaknya telah menghimbau kepada tokoh-tokoh masyarakat Singkil untuk tidak mengeluarkan izin penangkapan biawak di Singkil.
“Upaya kita juga biar rantai makanan berjalan seimbang. Memang kita berharap masayrakat tidak menangkap biawak karena itu predator alaminya buaya,” katanya.
Discussion about this post