MEDIAACEH.CO, Blangpidie – Seorang wali murid SMP N 1 Blangpidie Aceh Barat Daya (Abdya) berinisial NS yang juga merupakan salah satu pejabat di Dinas Perhubungan kabupaten setempat harus berurusan dengan pihak kepolisian.
Ibu siswa berinisial FJ ini, dilaporkan ke pihak penegak hukum oleh guru SMP itu lataran telah melakukan pengancaman terhadap salah seorang siswa yang satu kelas dengan anaknya berisial JK.
Wakil Kepala Sekolah SMP N 1 Blangpidie bidang Sapras, Bustaman kepada mediaaceh.co menjelaskan, kejadian itu terjadi pada, Rabu 15 Maret 2017 saat proses belajar mengajar sedang berlangsung di SMP itu.
Ibu wali murid berinisial NS ini tiba-tiba mendatangi sekolah untuk menanyakan HP anaknya yang hilang kepada salah satu siswa berinisial JK yang merupakan teman sekelas anaknya di kelas 2.
Tanpa permisi, NS langsung masuk ke kelas anaknya dan langsung mengancam teman sekelas anaknya berinisial JK mengunakan sepucuk pistol jenis Airsoft Guns dan mencoba menyetrum siswa itu dengan mengunakan Star Kejut atau senter setrum yang dibawanya.
“Kalau tidak mengembalikan HP anak saya, akan saya tembak semua,” kata Bustaman meniru penjelasan wali murid kelas itu kepadanya saat itu, Selasa 21 Maret 2017.
Menurut Bustaman, melihat dari kesiapan NS saat hendak ke sekolah dimana iya telah membawa sejumlah alat yang tidak penting, NS sepertinya tidak ada niat untuk berdiskusi dulu dengan pihak sekolah akan keperluannya.
“Tampaknya ibu FJ sudah siap untuk melakukan kriminal di sekolah dengan barang bukti dalam tas ada kampak dan alat getar kejut dan senjata,” ujar Bustaman.
Bustaman mengaku, telah melaporkan kasus tersebut ke pihak kepolisian setempat untuk ditindak lanjuti.
Namun, terkait kedua siswa, pihak sekolah tidak memiliki wewenang untuk mengeluarkan mereka dari sekolah. “Kita tidak keberatan kedua siswa itu bersekolah seperti biasanya, tapi terlepas dari bagaimana sikap orang tua murid nantinya,” ujar Bustaman.
Guna menghidari trauma yang dialami kedua murid itu, pihak sekolah memerikan izin keduanya dari proses belajar mengajar.
“Untuk sementara, kedua siswa itu diistirahatkan dulu sampai kondisinya membaik,” kata Bustaman.
Ia berharap pihak kepeolisian bisa bergerak cepat dan menahan pelaku yang membawa senjata ke sekolah itu.
“Kita tidak tau apakah senjata itu beneran atau tidak, yang pasti kita juga merasa tidak nyaman. Jaganlah kalau ada guru cubit siswa sudah ditahan, apalagi kalau ditampar, tapi ini kok wali murid yang bawa senjata ke sekolah tidak ditahan,” katanya.
Discussion about this post