MEDIAACEH.CO, Jakarta – Daya beli masyarakat terhadap mobil baru dalam beberapa tahun terakhir mengalami pelemahan. Hal itu terlihat dari data penjualan wholesales (dari pabrik ke diler) yang dirilis oleh Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo) menunjukkan penjualan mobil turun dari 2013 sebanyak 1,23 juta unit menjadi 1,2 juta unit pada 2014. Kemudian turun kembali pada 2015 menjadi 1,01 juta unit. Tahun lalu penjualan mengalami sedikit peningkatan yakni 1,06 juta. Melemahnya daya beli masyarakat turut dirasakan oleh pengusaha aksesori mobil di Tanah Air.
“Dua tahun ini hancur,” ujar Irwan kusuma, sekretaris jenderal Perkumpulan Pengusaha Asesori Mobil Indonesia (Pahami), di Jakarta.
Ia berharap tahun ini pasar aksesori mobil kembali bergairah, itu pun jika kondisi keamanan kondusif, terutama di Jakarta, mengingat penjualan terbesar aksesori berada di Ibu Kota.
“Harapannya setelah pilkada itu seharusnya lebih baik. Sekarang pemerintah lagi press dolar. Cuma kalau pilkada ribut-ribut otomatis tidak terjamin lagi keamanan, sehingga banyak investor yang tadinya mau berinvestasi jadi batal. Itu juga dapat merambat ke pertumbuhan ekonomi,” terang dia.
Dijelaskannya, bila ekonomi tidak berkembang maka konsumen akan memilih wait and see.
“Aksesori itu dibeli ketika konsumen punya uang dan penghobi, baru bisa beli. Aksesori itu merupakan kebutuhan akhir di automotif, mesti punya duit. Kalau punya hobi tapi enggak punya duit, ya enggakbakal beli aksesori,” kata Irwan.[]
Sumber: Okezone
Discussion about this post