MEDIAACEH.CO, Jawa Barat – Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN), Rini Soemarno pada hari ini kunjungan kerja ke Indramayu, Jawa Barat, tepatnya di Desa Mundu, Kecamatan Karangampel, Jumat 10 Maret 2017.
Rini tiba di Indramayu sekira pukul 14.40 WIB dengan menggunakan Helikopter dari Jakarta. Begitu tiba, Rini yang mengenakan kemeja putih dipadu celana jeans dan kain batik birunya itu langsung disambut oleh Bupati Indramayu, Anna Sophanah, dan warga yang telah menunggu di lokasi dengan antusias.
Rini datang didampingi sejumlah pejabat Kementerian BUMN, dan Direksi BUMN. Kunjungan Rini kali ini, untuk peresmian Digitalisasi Pertanian di Kabupaten Indramayu, Jawa Barat.
Dalam sambutannya, Rini mengatakan, bahwa program digitalisasi pertanian merupakan bagian dari Sinergi BUMN dengan Kabupaten Indramayu guna mendorong pertumbuhan ekonomi dan kesejahteraan daerah-daerah di Indonesia.
“Kami tujuannya BUMN bersinergi untuk bisa meningkatkan pendapatan petani, khususnya petani Kabupaten Indramayu. Dengan digitalisasi sektor pertanian, kita meyakini bisa meningkatkan pendapatan petani,” ungkap Rini saat peresmian di Indramayu.
Melalui program digitalisasi pertanian ini, akan dipasok data-data pertanian secara digital ke Pemerintah Kabupaten. Informasi itu berkaitan dengan kegiatan pertanian untuk musim pra tanam, tanam, panen, dan pasca panen. Selain itu, pemberian fasilitas pembiayaan, asuransi tani, penyediaan pupuk subsidi, bibit, hingga pembelian beras.
Ada tiga program sinergi BUMN sendiri yang dilakukan di Kabupaten Indramayu, yakni, Digitalisasi Pertanian, Program Pengembangan Rice Centre, Program Budidaya Beras Premium. Ketiga program itu bertujuan untuk membantu peningkatan kesejahteraan para petani serta memudahkan Kabupaten Indramayu dalam memonitoring pelaksanaan program-program pemerintah.
Apalagi, Kabupaten Indramayu memiliki lahan pertanian yang cukup luas. Namun, kesejahteraan para petani masih belum optimal.
“Harusnya Kabupaten Indramayu itu sangat subur, berarti kita harus beri dukungan sepenuhnya ke petani Indramayu supaya bisa meningkatkan pendapatannya. Bagimana penanganan pasca panen, supaya bisa menjadi beras premium dan memberikan harga yang baik kepada para petani,” terang Rini.
“Saya harap, kita dapat bekerja sama dengan Pemerintah Kabupaten Indramayu dengan BUMN, untuk kita bisa meningkatkan pendapatan dan kesejahteraan petani, masyarakat Indramayu, supaya tidak ada lagi kemiskinan,” ujarnya.
Sementara itu, Anna Sophanah mengatakan, dengan adanya program sinergi BUMN di sektor pertanian ini, khususnya beras, diharapkan dapat membawa angin segar bagi para petani di Kabupaten Indramayu, untuk lebih mengembangkan produksinya, yang selama ini dituntut untuk bisa membantu memenuhi kebutuhan nasional dan meningkatkan kesejahteraan petani.
“Selamat datang Ibu di Kabupaten Indramayu, saya harap kedatangan Ibu Rini membawa angin segar bagi masyarakat Indramayu. Persawahan seluas 118.000 hektar, 10% Jawa Barat dari Indramayu, dan produksi padi 1.700.000 ton, konsumsinya hanya 250.000 ton. Sehingga surplus ini dituntut untuk menyediakan ketersediaan padi nasional,” kata Anna.
“Upaya peningkatan produksi padi tidak terlepas dari peningkatan, seperti infrastruktur, alat, ketersediaan pupuk, dan lainnya. Oleh karena itu, dalam kesempatan yang baik ini, Pemkab Indramayu menyambut baik, BUMN membangun sektor pertanian di Indramayu melalui sinergi BUMN, supaya bisa mengurangi permasalahan-permasalahan di Indramayu dan mengembangkan Kabupaten Indramayu dan secara khusus dapat meningkatkan kesejahteraan petani,” tutur Anna.[]
Sumber: Detik
Discussion about this post