MEDIAACEH.CO, Subulussalam – Sebanyak lima orang pelaku perampokan di rumah Sudarsono (60) mantan Kepala Kampong Sepadan, Kecamatan Runding, Kota Subulussalam berhasil menggarong uang senilai Rp. 15 juta rupiah beserta perhiasan emas sekitar 30 mayam setelah menyekap penghuni rumah tersebut Kamis 9 Maret 2017 sekitar pukul 03.18 WIB dini hari.
Selain membawa lari uang dan perhiasan, perampok juga turut membawa surat-surat kendaraan mobil dan empat buah telepon genggam dari rumah mantan kepala kampong tersebut. Namun beruntung pelaku perampokan tidak membawa mobil korban yang berada digarasi, walaupun korban mengira kalau perampok tersebut mencuri mobilnya karena sudah mengambil kunci beserta surat-surat kendaraan mobil itu.
Berdasarkan keterangan Kapolres Aceh Singkil, AKBP. Ian Rizkian Milyardin, SIK melalui Kapolsek Runding, Iptu Asmadi AM kepada mediaaceh.co saat ditemui di tempat kejadian perkara (TKP) mengatakan, para perampok yang diperkirakan berjumlah lima orang tersebut masuk dari bagian belakang rumah dengan cara membongkar jendela sekitar pukul 03.18 dini hari. Pelaku berhasil masuk ke dalam rumah lewat dapur, lalu para perampok itu langsung merengsek ke dalam kamar Sudarsono yang sedang didapati dalam keadaan tertidur pulas.
Dengan menggunakan senjata tajam berupa golok dan kayu broti, para perampok tersebut langsung membangunkan Sudarsono dengan menodongkan golok ke arah kepala korban tersebut. Sontak korban bersama isterinya terbangun yang kemudian Sudarsono bersama isterinya disuruh telungkup dengan menghadapkan muka ke arah lantai.
Setelah itu, para perampok pun langsung mengikat tangan dan kaki Sudarsono bersama isterinya sambil menyekap mulut korban dengan menggunakan kain. Kemudian para perampok memaksa korban untuk menunjukkan di mana uang dan perhiasan disimpan. Merasa terancam, korban pun menunjukkan tempat uang dan perhiasan yang mereka simpan. Dalam melakukan aksi selama 20 menit, para perampok itu pun akhirnya dengan leluasa membawa kabur sejumlah perhiasan dan uang yang ditaksir mencapai senilai Rp. 80 juta.
“Melihat aksi perampokan ini kuat dugaan bahwa pelaku adalah sindikat permpok,” terang Kapolsek.
Sementara itu, korban Sudarsono mengatakan dirinya tidak mampu melawan sebab hanya dirinya saja seorang laki-laki dewasa di dalam rumah itu, sedangkan dua orang anaknya hanya masih berusia di bawah umur yang sama sekali tidak terusik atau terbangun saat para perampok tersebut menjalankan aksinya.
“Bersukur anak-anak saya tidak terbangun, sebab jika terbangun saya tidak dapat membayangkan ancaman perlakuan dari perampok itu terhadap anak-anak saya,” ungkap Sudarsono.
Lebih lanjut, Sudarsono menceritakan bahwa sekitar pukul 03.00 WIB dini hari ia sempat menuju ke toilet. Lalu, Sudarsono pun kembali menuju ke kamar tidur dan biasanya Sudarsono pun tidak pernah mengunci pintu kamarnya karena takut kalau ada kejadian apa-apa dengan anaknya yang tidur di kamar sebelah.
“Saya tidak pernah mengunci kamar, karena anak-anak saya tidur di kamar sebelah. Kalau terjadi apa-apa saya kan bisa langsung dengan cepat kalau terjadi apa-apa di kamar anak saya,” tambah Sudarsono.
Keluarga korban yang masih tanpak trauma saat ini ramai dikunjungi kerabat dan tetangga untuk memberikan spirit kepada keluarga korban.
Menurut Sudarsono, para pelaku itu pergi dengan mengendarai mobil karena setelah keluar dari rumah, Sudarsono sempat mendengan suara mobil yang kuat diduga digunakan oleh perampok tersebut dalam menjalankan aksinya.
Diakui Sudarsono, setelah 20 menit kemudian anaknya pun terbangun. Melihat ke dua orang tuanya dalam keadaan terikat dan mulut disekap, lantas anaknya pun mengambil pisau dan memutus ikatan ke dua orang tuanya tersebut.
“Saya tidak mengenali pelaku dengan jelas. Padahal mereka tidak pakai penutup wajah. Barangkali karena di bawah tekanan, saya pun tidak terpikir untuk mengenali para pelaku,” tutur Sudarsono.
Saat ini tim identifikasi dari Polres Aceh Singkil sudah diturunkan ke TKP untuk melakukan olah TKP dengan mengumpulkan sejumlah barang bukti dan mengidentifikasi sidik jari para pelaku.
“Dalam pengembangan sementara pihak kami sudah berhasil mengidentifikasi seorang yang di duga kuat sebagai pelaku. Saat ini tim sudah melakukan pengejaran. Insya Allah dalam waktu dekat satu orang tersangka akan berhasik kita ringkus. Mohon doanya untuk pengembangan kasus ini,” kata Iptu Asmadi.[]
Discussion about this post