MEDIAACEH.CO, Banda Aceh – Tumbangnya calon gubernur patahana Zaini Abdullah atau Abu Doto diurutan ke empat hasil pemilihan gubernur Aceh menunjukkah kandidat patahana atau icumbent tidak begitu berpengaruh dalam memenangkan pesta demokrasi di Aceh.
Zaini Abdullah yang berpasangan dengan Nasaruddin hanya berhasil meraih 167.910 suara dari 2.524.413 pemilih yang menggunakan hak suara pada Pilkada Aceh. Selisih jauh dari pemenang Pilkada Aceh, Irwandi Yusuf-Nova Iriansyah, yang berhasil meraup 898.710 suara dari 2,4 juta lebih suara sah pemilihan Gubernur Aceh.
Kekalahan kandidat patahan juga terjadi di Kota Banda Aceh dan beberapa kabupaten/kota lainnya. Hasil Pilkada ibu kota provinsi Banda Aceh menunjukkan kandidat patahana Illizia Saaduddin Djamal yang berpasangan dengan Farid Nyak Umar hanya memperoleh 31.366 suara, tertinggal jauh dari rivalnya Aminullah Usman-Zainal Arifin yang berhasil meraih 63.087 suara.
Bahkan perolehan suara pasangan Illiza-Farid dikalahkan oleh jumlah angka tidak memilih atau kaum Golput di Kota Banda Aceh yang mencapai 54.504 jiwa dari total Daftar Pemilih Tetap (DPT) di Banda Aceh 151.107 pemilih.
Namun nasib buruk tidak menimpa semua kandidat patahana yang bertarung dalam Pilkada Aceh. Di beberapa kabupaten/kota juga ada kandidat patahana yang berhasil mempertahankan singgasanannya pada Pilkada serentak 2017 ini.
Bedasarkan data yang dihimpun mediaaceh.co, kebanyakan kandidat patahana yang bertahan terjadi di wilayah pantai timur Aceh, seperti di Aceh Timur, Langsa, Aceh Utara dan Lhokseumawe. Sementara di wilayah pantai barat nyaris tidak ada, kecuali para wakil bupati patahana yang berhasil memenangkan Pilkada setelah mencalonkan diri kembali sebagai calon bupati.
Kemenangan tipis warnai calon bupati patahana Aceh Timur. Hasballah M Thaib-Syahrul bin Syamaun hanya selisih 2,5 persen dari lawannya Ridwan Abubakar-Tgk Abdul Rani (Nek Tu-Polem). Kandidat patahana yang sering disebut Rocky-Linud itu memperoleh 93.228 suara atau 51,25 persen. Sementara Nek Tu-Polem memperoleh 88.698 suara atau 48,75 persen.
Kini pasangan Nek Tu-Polem menggugat kemenangan kandidat patahana Rocky-Linud dengan mengsengketakan hasil Pilkada Aceh Timur di Mahkamah Konstitusi.
Sementara di Aceh Utara, kandidat patahana Muhammad Thaib (Cek Mad)-Fauzi Yusuf memperoleh 123.283 suara, mereka berhasil mengalahkan pesaing beratnya Fahkrurrazi H Cut – Mukhtar Daud yang hanya memperoleh 106.647 suara. Merasa dicurangi, pasangan Fakhrurrazi H.Cut dan Mukhtar Daud itu juga mengsengketakan hasil Pilkada Aceh Utara di Mahkamah Konstitusi.
Kemenangan patahana terbanyak terjadi di Kota Langsa. Dari lima kandidat yang bertarung, calon wali kota patahana Usman Abdullah (Toke Suum) dan Marzuki Hamid berhasil memperoleh 34.345 suara. Sementara tertinggi kedua perolehan suara di Langsa adalah pasangan nomor urut tiga Fazlun Hasan dan Syahyuzar yaitu 19.549 suara.
Namun kemenangan patahana di Kota Langsa belum bisa dikatakan final. Sama halnya dengan Aceh Timur dan Aceh Utara, kandidat yang memperoleh suara kedua terbanyak Fazlun Hasan dan Syahyuzar juga memilih mengsengketakan hasil Pilkada ke Mahkamah Konstitusi (MK) yang sampai tulisan ini dipublis belum ada keputusannya.
Kemenangan patahana juga terjadi di Lhokseumawe. Di kota yang sering disebut kota petro dolar itu kandidat patahana Suaidi Yahya-Yusuf Muhammad berhasil memperoleh 33.129 suara. Jauh selisih dengan kandidat tertinggi kedua Rachmatsyah-T Naufal yang hanya memperoleh 19.516 suara.
Selain calon bupati patahana, di beberapa daerah juga ada calon wakil bupati/wali kota patahana yang sekarang berhasil menduduki posisi bupati setelah memenangkan Pilkada 2017. Hal ini seperti terjadi di Kota Sabang, wakil wali kota patahanan Sabang Nazaruddin berhasil meraup suara terbanyak dan mengalahkan calon wali kota patahana Zulkifli Adam. Nazaruddin yang berpasangan Suradji Junus memperoleh 5.454 suara. Sementara pasangan Zulkifli Adam-Juanda yang hanya memperoleh 3.955 suara.
Hal yang sama juga terjadi di Nagan Raya, di daerah pernah terkenal dengan giok itu wakil patahana Jamin Idham juga berhasil memenangkan Pilkada 2017. Jamin Idham berpasangan dengan Chalidin berhasil meraih 44.356 suara. Sementara bupati berkuasa di daerah itu, Teuku Zulkarnaini, memilih tidak maju lagi karena sudah berkuasa dua periode beturut-turut.
Seyogianya kandidat patahana diuntungkan dalam setiap pemilihan kepala daerah. Sebagai kandidat yang memiliki pengaruh kekuasaan tentu diuntungkan oleh jaringan birokrasi yang jika dimanfaatkan sangat ampuh sebagai mesin kampanye kandidat tersebut.
Namun tidak semua kandidat patahana diuntungkan oleh label yang diembannya. Buktinya banyak kandidat patahana yang tersungkur dalam Pilkada Aceh. Bahkan dibeberapa daerah, kemenangan justeru diperoleh kandidat pendatang baru.[]
Discussion about this post