MEDIAACEH.CO, Malang – Sebagai negara maritim, Indonesia harus mampu memprioritaskan pembangunan kelautan dan perikanan Indonesia. Untuk itu, diperlukan partisipasi aktif akademisi untuk memberikan sumbangsih nyata bagi pembangunan kelautan dan perikanan, yakni sebagai agen perubahan.
Hal tersebut diungkapkan Menteri Kelautan dan Perikanan, Susi Pudjiastuti saat memberikan orasi ilmiah pada wisuda ke 83 angkatan I tahun 2017 di Universitas Muhammadiyah Malang dengan tema “Prioritas Pembangunan Kelautan dan Perikanan Indonesia”.
“Saya meminta akademisi menjadi partisipan aktif, agen perubahan, yaitu mengubah bangsa kita menjadi bangsa yang tadinya agriculture menuju maritim”, ungkap Susi dalam siaran pers yang dikutip detikFinance, Minggu (26/2/2017)
Susi menilai, mewujudkan Indonesia sebagai poros maritim dunia bukanlah cita-cita ambisius, tapi juga memerlukan sikap dan cara berpikir realistis. “Poros maritim itu bukan hanya sekedar kegiatan di dalam negeri. Poros adalah sebuah titik tolak dari putaran kemana mana. Sebagai negara maritim kita harus menjaga laut kita, karena laut merupakan masa depan bangsa” jelasnya.
Susi menceritakan perjuangannya dalam melanjutkan hidup, dengan bermodalkan ijazah SMP. “Dengan ijazah SMP saya tidak bisa apa-apa, hanya jualan ikan. Saya pulang kampung ke Pangandaran. Dari jualan ikan 5 kilo, jadi 5 ton. Hingga lama-lama bisa ekspor”, kenangnya.
Menteri Susi pun berpesan kepada ratusan wisudawan yang hadir untuk tidak mudah pantang menyerah. “Dont give up! Karena percuma punya title sarjana namun malas dan mudah menyerah”, tandas Susi.
Discussion about this post