MEDIAACEH.CO, Aceh Timur – Warga Desa Blang Rambong, Kecamatan Banda Alam, Aceh Timur terus bertadatangan ke rumah duka Mukhlis (35), Geuchiek Desa setempat yang diduga ditembak mati oleh Jajaran Polda Aceh pada Jumat sore 24 Februari lalu.
Kedatangan warga ke rumah duka untuk mengucapkan belasungkawa dan tahlilah, sekaligus berbagi kesedihan dengan keluarga korban yang ditinggalkan.
Menurut Fatimah (38) warga setempat, dalam kehidupan sehari-hari, dirinya mengenal korban adalah sosok seorang Geuchiek (Kepala Desa) yang baik dan ramah dengan warganya.
Setiap ada kegiatan umum di desanya, korban selalu berkoordinasi dengan perangkat Desa apalagi masalah Dana Alokasi Dana Gampong (ADG) korban selalu musyawarah dengan masyarakatnya.
“Yang kami kenal pak Keuchiek adalah urueng yang baik hati, setiap na kegiatan digampong beliau sabe geuglong aki lam Tanoeh (mengemandoi_red) agar acaranya nak sukses, Dana ADG pieh hana karu dalam Gampong, han mungken Keuchiek kamoe toke sabu,” kata Fatimah kepada mediaaceh.co, Minggu 26 Februari 2017.
Hal senada juga diungkapkan oleh Hasbi, warga setempat. Menurutnya, kehidupan Geuchiek Mukhlis yang disangkakan sebagai bandar sabu yang kaya raya dengan harta yang melimpah itu sangat bertolak belakang dengan kehidupan sehari-sehari korban, karena dirinya seringkali melihat korban bekerja serambutan di desanya, ketika sore hari lazimnya seperti masyarakat biasa korban alat kebutuhan rumah seperti ikan dan besar bahkan makanan ringan untuk anaknya yang rata masih dibawah umur.
“Menyoe loen kaloen tiep uroe Keuchiek geujak u Gle (Kebun) kadang supot ka takaloen geupuwoe breuh dan engkot kadang na jajan eniek miet, Man lagenyan toke sabu,” kata Hasbi.
Warga Blang Rambong berharap agar kasus penembakan Keucheik Desanya yang berujung kematian segera terungkap.
“Jika benar Geuchiek kami toke sabu berikan bukti dan saksi biar masyarakat disine iklas dan rela atas kepergian pak Geuschik,” ujar Hasbi.
Discussion about this post