MEDIAACEH.CO, Banda Aceh – Pelaksanaan Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) di Aceh Barat Daya (Abdya) diduga sarat dengan praktik money politik atau politik uang yang dilakukan kandidat untuk menang dalam pemilihan yang berlangsung Rabu 15 Februari 2017.
Hal ini seperti dikatakan dua calon bupati Abdya nomor urut 6 Muchlis Muhdi-Syamsinar dan nomor urut 10 Zainal Aripin Yur-Said Azhari dalam konferensi pers di Sekretariat Bersama Jurnalis Aceh di Banda Aceh, Kamis 23 Februari 2017.
Dalam konferensi pers tersebut, kedua calon bupati tersebut menunjukkan bukti berupa kepingan VCD yang berisi rekaman praktik politik uang yang terjadi di Abdya.
“Money politik yang sangat masif, bahkan sampai hari H masih terjadi dan proses itu menjadi pembiaran oleh berbagai pihak,” kata Muchlis, yang merupakan calon bupati nomor urut 6.
Sementara calon wakil bupati nomor urut 10, Sayed Azhari, juga menyayangkan praktek politik uang di Abdya. Menurutnya, jika tidak diantisipasi akan melahirkan pemimpin yang tidak baik di Abdya. Dia juga menolak hasil Pilkada dan menuntun pencoblosan ulang.
“Bagi saya bukan masalah menang kalah. Kalau ini tidak diantisipasi kedepan akan lahir pemimpin tidak baik di Abdya,” katanya. []
Discussion about this post