MEDIAACEH.CO, Abdya – Jufri Hasanuddin Bupati Abdya yang terpilih dalam Pilkada 2012 lalu, diusung oleh Partai Aceh berhasil maraih suara terbanyak dalam pemilihan kepala daerah waktu itu.
Dalam struktur DPA Partai Aceh Jufri Hasanuddin menjabat diposisi Wakil Sekjen DPA Partai Aceh, tapi di Pilkada 2017 ini Jufri tidak diusung lagi oleh PA.
Mantan anggota DPRA ini kini sudah dipecat dari dari Partai Aceh, pemecatan itu diumumkan oleh DPA dalam kampanye akbar calon bupati dan wakil bupati Erwanto-Muzakir yang diusung oleh Partai Aceh.
Jufri dipecat dari DPA Partai Aceh lantaran mendukung calon bupati Qudus, pasangan ini bukan diusung oleh Partai Aceh.
Untuk mengetahui sebab Jufri dipecat dari Partai Aceh, berikut wawancara langsung wartawan mediaaceh.co, Syamsurizal dengan mantan Wasekjen Partai Aceh, Jufri Hasanuddin.
Apa tanggapan Anda setelah dipecat dari Partai Aceh?
Saya terima, saya hormati, saya hargai keputusan Mualem. Saya pikir persoalan pecat memecat itu saya hargai, tapi ada mekanisme atau tidak?, melalui rapat atau tidak?, yang pasti saya menghargai dan saya terima, tidak masalah itu.
Setelah dipecat, apakah Anda tetap bekerja memenangkan Mualem dalam Pilkada 2017 atau beralih ke calon lain?
Saya tetap mendukung Mualem, bahwa persoalan saya dipecat itu tidak penting, yang penting saya masih setia sama perjuangan Partai Aceh.
Jadi untuk berjuang tidak perlu ada jabatan. Saya tetap memenangkan Mualem untuk gubernur Aceh, yang saya lawan adalah Erwanto.
Apakah Anda akan pindah ke partai lain?
Saya tidak ada niat untuk pindah partai, saya tetap setia pada Partai Aceh, walaupun siap Pilkada jika perlu kita tarik kembali Partai Aceh di Abdya.
Apa sebenarnya kesalahan Anda sehingga dipecat dari Partai Aceh?
Mana saya tau, itu keputusan Mualem, tentu banyak pertimbangan-pertimbangan. Saya hargai itu, tidak perlu saya tau alasan keputusan itu, saya anggap biasa-biasa saja.
Apa alasan Anda tidak mendukung Erwanto-Muzakir diusung oleh Partai Aceh?
Hampir 80 persen orang PA-KPA Abdya menolak Erwanto. Jadi saya menyelamatkan jamaah. Mereka ini pendukung Mualem, saya takut Mualem kehilangan suara di sini.
Sebenarnya yang saya lakukan adalah ingin melindungi Mualem dan itu kami lakukan dalam musyawarah, tidak mungkin saya tinggalkan mereka, masalah itu muncul karena Erwanto sudah memecah belah di sini.
Nah, saya juga bertanggungjawab, karena saya yang membawa pulang Erwanto ke Abdya, makanya saya harus melindungi mereka, bukan berarti meninggalkan PA. Hanya tidak mendukung Erwanto.
Apa langkah Anda untuk memperbaiki ini semuanya?
Caranya, Qudus calon bupati Abdya nomor urut 8 harus menang, kalau ini menang, Partai Aceh kita perbaiki lagi.
Apa alasan Anda mendukung Qudus?
Hampir 80 persen orang PA-KPA Abdya menolak Erwanto, saya selamatkan jamaah, orang-orang ini yang mendukung Mualem.[]
Discussion about this post