MEDIAACEH.CO, Banda Aceh – Aceh yang dijuluki Serambi Mekah merupakan sebuah gelar untuk menunjukkan peran besar Aceh dakam menyiarkan syiar Islam tempo dulu.
Julukan Serambi Mekah bagi Aceh juga tidak lepas dari keberadaan sebuah masjid di Peulanggahan, Banda Aceh yang dulunya dikenal dengan sebutan dayah namun lama kelamaan sebutan dayah tersebut berubah menjadi masjid.
Adalah Masjid Teungku di Anjong. Masjid yang terletak di Gampong Peulanggahan, Kecamatan Kutaraja, Banda Aceh ini didirikan oleh seorang ulama besar Aceh Sayyid Abu Bakar bin Husin Bafaqih atau digelar Teungku Di Anjong pada abad 18 M.
Di tempat itulah Teungku Di Anjong mengajarkan manasik haji kepada para calon jamaah haji Aceh, nusantara dan semenanjung Malaya yang ingin berangkat ke tanah suci melalui selat malaka. Gelar Serambi Mekkah yang diberikan untuk Aceh tentu tidak terlepas dari peran besar Teungku Di Anjong.
Banguban masjid tersebut didominasi oleh warna putih dan hijau, sehingga mencirikan kekhususan tersendiri bagi masjid yang dibangun pada abad 18 itu. Bangunan dasar masjid itu berbahan kayu dan berlantaikan tanah, namun saat tsunami menerjang Aceh 2004 silam, masjid ini ikut hancur.
Pasca tsunami, masjid yang hancur tersebut direnovasi kembali dan dibangun menggunakan beton dengan tetap mempertahankan bentuk dasar masjid tersebut. Kini masjid Teungku Di Anjong menjadi salah satu kawasan yang ramai dikunjungi oleh para wisatawan baik untuk berziarah maupun hanya untuk beribadah di masjid itu.
Dikutip dari berbagai sumber
Discussion about this post