MEDIAACEH.CO, Aceh Timur – Menjelang masa pemilihan gubernur dan wakil gubernur Aceh serta pemilihan bupati dan wakil bupati Aceh Timur, semua pihak diminta meningkatkan koordinasi demi terciptanya pilkada yang aman di Aceh Timur.
Kabupaten Aceh Timur sendiri termasuk salah satu daerah dengan tingkat kerawanan konflik pilkada yang tinggi.
Irhamsnyah, anggota Panitia Pengawas Pemilihan (Panwaslih) Aceh Divisi Sosialisasi dan Humas saat sosialisasi tatap muka stakeholder serta masyarakat Kabupaten Aceh Timur yang digelar di Hotel Royal Idi, Aceh Timur, Rabu 14 Desember 2016 mengatakan, potensi konflik pilkada di Aceh Timur juga dikarenakan hanya ada dua kandidat calon bupati yang maju, sehingga persaingan lebih terasa.
"Kita sangat mengapresiasikan kepada Panwaslih Aceh Timur yang segera menindaklanjuti setiap informasi tentang pelanggaran pilkada, semoga kita harapkan Aceh Timur aman dan tertib," kata Irhamsyah dalam sambutannya.
Sementara Kasat Reskrim Polres Aceh Timur AKP P. Arahap dalam sambutannya mengungkapkan pihaknya sudah menyiapkan Alin dan Alogin dengan menetapkan 10 Kecamatan yang diidentifikasi sebagai titik kerawanan pelanggaran pilkada tahun 2017. Selain itu Satuan Reskrim juga berkerja sama dengan Muspida dan panwaslih Aceh Timur dalam Gakumdu untuk menjaga tahapan pilkada mendatang.
"Saya rasa Aceh Timur tidak rawan pilkada dibandingkan dengan daerah lain seperti Pidie dan Aceh Utara, jika pidana murni saya harapkan jangan dipolitisirkan ke politik, saya berpesan untuk timses yang ada di Aceh Timur saling menjaga, jangan arogan tugasnya merangkul massa untuk mendukung calon yang didukungnya," ungkap AKP P. Arahap.
Acara ini turut dihadiri Asisten I Setdakap Aceh Timur, Zahri MAP, Panwaslih Aceh Timur, Mahasiswa, tokoh masyarakat, tokoh panglima laut, tokoh agama, kedua timses dari calon bupati Aceh Timur, Insan Pers, LSM dan lembaga swadaya masyarakat lainnya. []
Discussion about this post