MEDIAACEH.CO, Banda Aceh – Universitas Syiah Kuala (Unsyiah) telah berhasil mengumpulkan dana bantuan sebanyak Rp80.195.000 untuk korban gempa di Kabupaten Pidie Jaya pada Jumat 12 Desember 2016.
Wakil Rektor IV Unsyiah Dr Nazamuddin MA selaku Koordinator Tim Bantuan Unsyiah mengatakan, hingga siang ini dana yang terkumpul sudah mencapai Rp 80 Juta. Di samping itu, ada juga yang menyumbang langsung ke posko Unsyiah dan sudah terkumpul hampir 17 juta rupiah. Posko Unsyiah terletak di depan kantor Dinas Sosial Tenaga Kerja dan Transmigrasi Kabupaten Pidie Jaya.
“Alhamdulillah sudah banyak yang menyumbangkan makanan berupa makanan pokok dan mie instan. Semoga masih banyak yang mengulurkan tangan untuk meringankan beban korban gempa di Pijay,” katanya.
Bantuan untuk korban gempa dapat disalurkan melalui Bank BRI dengan nomor rekening 131201002064503 atas nama Peduli Gempa Unsyiah Pidie Jaya. Bagi yang sudah menyumbang silahkan untuk konfirmasi ke nomor 081320020034.
“Unsyiah telah mengambil bagian tanggap darurat serta rencana rehab dan rekon terhadap sarana umum dan infrastruktur masyarakat di lokasi bencana,” ungkap Nazamuddin.
Ia menuturkan, sejauh ini Unsyiah juga telah menerjunkan tim medis dari Fakultas Kedokteran Unsyiah.Sementara relawan dari Tsunami and Disaster Mitigation Research Center (TDMRC) Unsyiah telah melakukan survei kaji cepat (rapid assessment) terhadap dampak gempa dan karakteristik seismiknya. Tim Unsyiah dari Fakultas Teknik juga sudah melakukan survei awal kelayakan infrastruktur publik.
“Fokus kerja kita adalah meringankan beban korban gempa, khususnya korban yang mengalami luka-luka,” ujar Nazamuddin.
Selain dosen dan pegawai, lanjut Nazamuddin, ada juga relawan dari mahasiswa sekitar 50 orang, terdiridari Pramuka, PMI, Menwa, BEM, dan Program Studi. Kemudian juga sudah dikerahkan 2 unit mobil operasional, 1 unit genset, dan sejumlah bahan makanan ke Pijay.
“Tim Unsyiah juga sudah mendirikan dapur umum di lokasi pengungsi serta penyaluran bantuan di Mesjid Trienggadeng dan Desa Perade,” sebutnya.
Sedangkan para relawan dari Program Studi Konseling FKIP Unsyiah melakukan trauma healing serta konseling. Upaya tersebut dilakukan untuk mengatasi trauma, khususnya bagi anak-anak korban gempa.
“Trauma healing ini diberikan kepada 400 siswa dan 70 Guru di SMK 1 Bandar Baru,” jelas Nazamuddin.
Menurut informasi yang dihimpun, bantuan yang sangat dibutuhkan korban gempa saat ini adalah selimut, sembako, pembalut wanita, pampers bayi, dan perlengkapan mandi.[]
Discussion about this post