MEDIAACEH.CO, Banda Aceh – Kasatpol PP Kota Sabang beserta anggotanya diduga telah melakukan penculikan dan penganiayaan terencana terhadap Nasruddin, anggota Komite Peralihan Aceh (KPA) setempat pada Jumat, 27 Mei 2016, sekitar pukul 02.30 WIB dini hari.
Kronologi kejadian, menurut Nasruddin, sebelumnya dirinya sempat terjadi adu mulut dengan Kasatpol PP gara-gara gaji adiknya dan beberapa anggota Satpol PP tidak dibayar.
“Saya mengatakan, menyoe hana dipeu teubit gaji, mate lon tem, (Kalao tidak dikeluarkan gaji, mati pun saya mau),” sebut Nasruddin kepada sejumlah wartawan di Kantor DPA Partai Aceh Batoh, Banda Aceh, Sabtu 28 Mei 2016.
Berdasarkan pengakuan Nasruddin, sekitar pukul 02.30 WIB saat dirinya sedang tidur puluhan anggota Satpol PP dan Kasatpol PP sekitar mengetuk pintu rumahnya, setelah pintu dibuka dirinya langsung diseret dan dipukuli oleh Kasatpol PP beserta anggotanya.
“Setelah dipukul, saya langsung dibawa secara paksa dengan menggunakan mobil patroli Satpol PP,” katanya.
Nasruddin menambahkan, dirinya sempat disekap di salah satu ruang kosong Kantor Satpol PP Sabang dengan kondisi tangan diborgol.
“Salanjutnya saya juga sempat dipukul dan diinjak oleh puluhan anggota dan Kasatpol PP Sabang,” ujarnya.
Akibat dari penganiayaan tersebut, saat dijemput oleh Ketua KPA dan Pa Sabang, Nasruddin mengalami luka lebam, gigi tengah patah dan kedua tangan diborgol dengan posisi baju dibuka.
Sementara itu, Nazaruddin, Ketua DPW PA Sabang mengatakan, secara organisasi pihaknya sangan menyayangkan perlakuan Kasatpol PP beserta puluhan anggotanya tersebut terhadap Nasruddin.
“Secara organisasi, Satpol PP tidak berhak melakukan penghakiman sendiri jika memang Nasruddin pernah mengeluarkan kata-kata yang mengancam, kalau memang dirinya (Kasatpol PP, red) merasa terganggu, sebaiknya melapor ke polisi bukan main hakim sendiri,” ujar Nazaruddin.[]
Discussion about this post