MEDIAACEH.CO, Bireuen – Mantan Panglima Gerakan Aceh Merdeka (GAM) wilayah Batee Iliek, Husaini M Amin kembali membuka sekolah Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) di Desa Glumpang Payong, Kecamatan Samalanga, Kabupaten Bireuen.
Sekolah PAUD tersebut diberi nama PAUD Peunawa Hatee diresmikan pada Selasa 24 Mei 2016 kemarin yang dibarengi dengan yudisium 45 murid TK Peunawa Hatee angkatan VI. Hadir antara lain orang tua/wali murid serta sejumlah tokoh masyarakat setempat.
Sebelumnya, pria yang akrab disapa Teungku Batee tersebut sudah membuka sekolah Taman Kanak-kanan (TK) di Desa Glumpang Payong, Kecamatan Samalanga, di tempat gedung PAUD didirikan.
"Mudah-mudahan dengan peresmian sekolah PAUD ini bisa bermanfaat bagi masyarakat," ujar Teungku Batee.
Sejak ‘turun gunung’ persoalan pendidikan memang menjadi perhatian tersendiri bagi Teungku Batee, terutama pendidikan tingkat PAUD. Menurutnya, pendidikan adalah satu-satunya jalan untuk mewujudkan kesejahteraan masyarakat Aceh, dan itu harus dimulai dari tingkatan pendidikan paling dini.
Menurut Teungku Batee, selama 30 tahun Aceh berkecamuk dalam konflik, banyak menghancurkan semua tatanan kehidupan masyarakat Aceh, baik ekonomi maupun sosial. Diakui atau tidak, generasi yang lahir saat itu adalah generasi yang telah tercemar konflik.
Kondisi ini, sebut Teungku Batee, semakin diperparah dengan banyaknya tayangan televisi tak berkualitas serta akses internet yang semakin bebas tanpa batas.
“Tak heran jika kemudian banyak terjadi kasus-kasus kejahatan dampak dari kemerosotan moral dan akhlak, seperti korupsi, pencurian, dan kejahatan seksual. Ibarat bangunan, kualitasnya sangat ditentukan oleh pondasinya. Begitu juga dalam membangun Aceh," sebut Teungku Batee.
Hal tersebut yang kemudian menjadi dasar Teungku Batee membangun TK dan PAUD yang mengedepankan pendidikan Islami. Menurut mantan Panglima GAM Batee Iliek tersebut, pada masa-masa inilah karakter dan kepribadian anak mulai terbentuk.
“Saya menginginkan, 10 hingga 20 tahun kedepan, Aceh dan Bireuen khususnya, akan dipimpin oleh generasi-generasi baru yang berkualitas,” sebutnya.
Disamping itu, pendidikan juga bagian dari pada mewujudkan tujuan perjuangan GAM, yakni 'kemerdekaan'. Tetapi kemerdekaan yang ia maksudkan di sini bukan berarti lepas dari NKRI, melainkan kemerdekaan dalam meraih pendidikan.
“Inilah dasar mengapa saya kembali membuka sekolah PAUD,” kata Teungku Batee.
Tidak hanya itu, dirinya juga berniat memperbanyak sekolak TK dan PAUD di Bireuen, karena dari sinilah nanti lahir calon-calon pemimpin masa depan.
“Terdengar berlebihan mungkin, tetapi paling tidak saya sudah berbuat, dan Insya Allah apabila Allah mengizinkan, saya akan terus berbuat yang terbaik untuk Bireuen," ujar Teungku Batee.[]
Discussion about this post