MEDIAACEH.CO, Banda Aceh – Solidaritas Masyarakat Peduli Aceh (SMaPa) mengecam wacana syarat calon independent akan diperketat yang sedang digodok oleh Badan Legislasi DPR Aceh.
"Saya melihat segerombolan orang di DPR Aceh sengaja untuk menghambat syarat bagi calon independent. Maka menurut saya, ini adalah suatu sikap phobia yang berlebihan dan anti demokrasi," kata Direktur SMaPa, Jamaluddin kepada mediaaceh.co dalam rilisnya, Rabu 13 April 2016.
Menurut Jamal, banyak pihak yang sangat berharap dengan adanya calon-calon hebat dari jalur independen untuk maju sebagai kandidat calon gubernur Aceh sehingga rakyat Aceh di beri alternatif untuk memilih pemimpin terbaik kedepan.
"Bukan orang-orang yang di sodor oleh partai politik, namun tidak berkualitas. Biarlah rakyat Aceh memilih pemimpin yang dikenal publik dan disukai serta didukung secara umum oleh masyarakat," sebutnya.
Jamal menjelaskan, saat ini ada oknum-oknum di DPR Aceh telah menunjukkan sikap arogansi dan kegamangan politiknya secara tidak sehat dan cenderung otoriter tanpa memperhatikan hak-hak orang lain.
"Jika memang Aceh mau kita tegakkan demokrasi dan hak asasi dalam bidang politik, maka sungguh sebenarnya hari ini anggota DPR Aceh telah menunjukkan suatu bentuk hegemoni kekuasaan dan kedzaliman," ujarnya.
"Ingin sekali rasanya kita semua ingin bersanding dan bertanding secara fairness dan play fair dalam pilkada mendatang. baik itu maju dari koaliasi partai atau bahkan independen sekalipun, karena ujung-ujungnya yang kita butuhkan adalah dukungan riil dari rakyat. tidak ada gunanya MoU Helsinki dan UUPA jika hari ini mereka melakukan kehendak sendiri tanpa memperhatikan aspirasi dan kemauan rakyat Aceh," katanya.[] (zik)
Discussion about this post