MEDIAACEH.CO, Banda Aceh – Sejumlah media asing kini mulai membicarakan soal berita cambuk bagi warga non Muslim yang terjadi di Takengon, Aceh Tengah pada Selasa kemarin, 12 April 2016. Amatan mediaaceh.co berbagai sorotan dan kritikan pedas kini mulai menjadi perbincangan hangat di berbagai media asing terhadap terpidana yang dikenai cambuk sebanyak 30 kali atas dakwaan penjualan minuman keras tersebut.
Adapun media-media asing yang gencar-gencarnya menyorot kasus itu diantaranya, ChannelNewsAsia dengan judul “Indonesia's Aceh province canes non-Muslim for selling booze”. Media kenamaan asal Singapore ini menceritakan, perempuan berusia 60 tahun dan beragama Kristen itu dikenai pidana cambuk kurang lebih 30 kali karena diduga menjual minuman berakohol.
Hal senada juga disorot media TIME, media kenamaan asal Amerika Serikat ini juga menyorot kasus serupa dengan judul “A Non-Muslim Has Been Punished Under Shari‘a Law in Indonesia for the First Time”.
Dalam laman ini diceritakan, ini menjadi sejarah pertama dimana salah satu provinsi di wilayah barat Indonesia telah menjatuhkan hukuman cambuk bagi perempuan Kristen berusia 60 tahun karena menjual minuman berakohol.
Dalam laman ini juga menceritakan, Aceh yang merupakan provinsi penerima otonomi khusus dari pemerintah pusat ini juga menegur keras seorang turis berkebangsaan Jerman yang berbusana bikini di pantai.
Selain itu, media kenamaan Inggris, Dailymail juga menyorot kasus pencambukan warga non muslim tersebut dengan judul “Strict Indonesian province canes non-Muslim for selling booze”.
Media asal negeri Elizabeth ini menyebutkan, ini menjadi saksi sejarah dimana warga non muslim pertama menerima hukuman cambuk di negeri Syariat Islam.
Pada laman ini juga disebutkan, Aceh yang kini mulai menerapkan aturan Syariat Islam setelah mendapat otonomi khusus pada tahun 2011 lalu. Aturan ini merupakan satu satu dari sekian hasil dari buah perdamaian antara pemerintah pusat dengan erakan separtis Aceh atau GAM.
“Saat ini, lebih dari 90 persen penduduk di Indonesia adalah muslim, namun mayoritas warga Indonesia ini lebih menitikberatkan kepada aturan moderat yang tidak berlandaskan prinsip dan ajaran islam,” tulis Dailymail. []
Discussion about this post