IA biasa disapa dengan sebutan Rocky. Nama ini bukanlah nmerek mobil yang sempat ngetrend di era 90-an. Rocky merupakan nama sandinya ketika sosok ini masih mengangkat senjata sebagai anggota Gerakan Aceh Merdeka (GAM). Nama lengkapnya adalah H. Hasballah M Taib.
Ia berasal dari Gampong Seuneubok Tengoeh, Kecamatan Darul Ihsan atau yang lebih dikenal dengan sebutan Buket Itam.
Buket Itam merupakan sebuah daerah yang dianggap terasing dan tertinggal di Kabupaten Aceh Timur. Namun siapa sangka, di sanalah lahir seorang pemimpin yang membawa semangat baru dan perubahan di Aceh Timur di kemudian hari.
Pemilukada 2012 menjadi catatan sejarah besar di dalam benak masyarakat Aceh Timur. Genta demokrasi mulai hidup dengan politik yang adil. Rakyat pun telah memiliki pemimpin yang baru dalam mengemban misi memajukan dan mensejahtrakan Aceh Timur.
Terpilihnya H Hasballah M Taib dan Syahrul bin Syamaun menjadi Bupati dan Wakil Bupati Aceh Timur masa bakti 2012-2017 menjadi harapan baru bagi masyarakat Aceh Timur dalam membangun daerah yang mulanya bagaikan gurun yang tandus. Sebuah tugas berat namun mulia, menuju Aceh Timur baru.
Beragam program dan strategi serta kebijakan harus disusun dengan rapi dalam membangun daerah yang belum tersentuh dengan pembangunan. Dengan luas wilayah 6.040,60 KM2, dan jumlah penduduk lebih kurang 425.000 jiwa yang tersebar di 24 kecamatan dan 513 gampong, merupakan sebuah tantangan pekerjaan yang tidak ringan untuk mewujudkan pemerataan pembangunan dalam segala bidang,
Propgram-program unggulan pun dikonsep dan dilaksanakan di lapangan. Salah satunya di awal-awal pasca pelantikannya, Rocky bersama Syahrul meluncurkan program 100 hari kerja yang dititikberatkan di sektor infrastruktur sebagai prasarana pendukung bagi masyarakat dalam menumbuhkan perekonomian. Program ini merupakan komitmen Rocky dalam membangun Aceh Timur hingga ke daerah terpencil bahkan daerah terisolir. Tujuan besar, tidak ada lagi daerah yang tidak tersentuh dengan pembangunan secara merata di Aceh Timur.
Untuk meningkatkan pelayanan kepada masyarakat, terobosan Rocky memindahkan pusat kantor pemerintahan dari Kota Langsa ke Idi Rayeuk, sesuai dengan janjinya sehari setelah dilantik. "Saya haram berkantor di Langsa," begitu ujarnya kala itu. Hal tersebut dilakukan serta-merta untuk memudahkan masyarakat dalam mengurus segala kebutuhan yang bersifat adminitrasi.
Rocky juga melakukan konslidasi dan sosialisasi untuk membenahi sistem birokrasi di Aceh Timur dari tingkat yang paling rendah hingga tingkat paling tinggi agar dapat meningkatkan pelayanan kepada masyakat. Yang tak kalah penting, untuk memudahkan koordinasi antar kedinasan dan antar lembaga.
Tidak hanya itu, pria berkulit hitam manis ini juga melakukan gebrakan di bidang kesehatan. Dua rumah sakit daerah yang ada diberdayakan semaksimal mungkin untuk memberikan pelayanan yang terbaik bagi masyarakat. Rocky meyakini, masyakat yang sehat akan mampu bekerja bersama-sama pemerintah dalam memajukan Aceh Timur.
Rocky dan Syahrul juga memberi perhatian besar pada keberlangsungan dan pengembangan Sayriat Islam. Hal itu dibuktikan dengan mencanangkan program bantuan kepada Dayah dan Pesantren yang ada di dalam wilayah Aceh Timur. Program serupa juga diterapkan di sektor pendidikan mulai dari tingkat dasar hingga sekolah lanjutan tingkat atas. Harapan Rocky, putra-putri Aceh Timur harus bisa menjadi orang yang mampu bersaing dengan pemuda daerah lain di bidang ilmu pengetahuan. Mereka kelak lah yang akan meneruskan estafet pembangunan daerahnya.
Meningkatkan pertumbuhan ekonomi masyarakat secara cepat, Pemkab Aceh Timur berusaha keras untuk menggali potensi sumber daya alam (SDA) yang ada dengan menajemen yang pro rakyat. Seperti diketahui, minyak dan gas menjadi SDA primadona di Aceh Timur. Perusahan Pasific Oil dan Medco E&P Malaka mencuri hati pemerintah untuk berkerjasama dalam mengekploitasikan minyak Aceh Timur. Kekayaan alam yang melimpah serta didukung dengan masyarakatnya yang ramah, menjadi modal awal Pemkab Aceh Timur untuk menggaet investor luar. Masih banyak SDA yang belum tersentuh, dan Pemkab Aceh Timur terus berusaha mempromosikannya dan siap menerima serta siap bekerjasama dengan investor lokal maupun manca negara.
Tidak hanya industri berskala besar yang menjadi prioritas pemerintah, sektor usaha kecil dan menengah juga diperhatikan. Agar usaha-usaha rakyat tetap hidup dan berjalan, Tim Penggerak PKK juga rutin memberikan dorongan, arahan, dan motivasi dengan memberikan pelatihan dan memamerkan hasil-hasil produk kerajinan daerah. PKK juga terlibat dalam pemasarannya hingga ke luar daerah.
Pelabuhan Idi yang merupakan pangkalan ikan terbesar di Aceh juga dimanfaatkan dan dikembangkan oleh Rocky. Mulai dari perbaikan dan prasarana dermaga yang ditingkatkan termasuk fasilitas pendukung lainnya seperti SPBN, dan penempatan Pos Airud, serta Pos Lanal dalam menjaga keamanan di laut. Selain itu, pemerintah juga telah mencanangkan untuk membangun pabrik pengolahan dan pengawetan ikan di sana. Dalam mewujudkannya, Rocky telah mengandeng investor asing sehingga kedepan hasil laut Aceh Timur yang melimpah ruah menjadi sebuah sektor untuk meningkatkan perekonomian masyarakat.
Sektor lain yang diharapkan menjadi tumbuh kuat dan bisa menyangga ekonomi Aceh Timur adalah sektor pertanian dan perkebunan. Menteri Pertanian RI Dr Ir Suswono MMA hadir langsung pada launching gerakan tanam kedelai nasional di Kabupaten Aceh Timur di dua kecamatan yakni Serba Jadi dan Peunaron pada 2013 Dalam program ini, Pemkab Aceh Timur menyediakan seribu hektar lahan kering. Rocky bertekad mengulangi kejayaan daerah ini pada tahun 1984 yang berhasil menjadi pusat kedelai di Indonesia.
Tahun lalu, Rocky juga berhasil mendatangkan Menteri BUMN RI Danlan Iskan untuk meninjau proyek pemasangan pipa gas Belawan-Lhokseumawe di Gampong Kliet, Kecamatan Rantoe Peureulak. Hal ini membuktikan komitmen Pemkab Aceh Timur di bawah kepimpinan Rocky dan Syahrul bin Syamaun dalam membangun daerahnya. Ke depan, masyarakat akan ikut merasakan manfaat dibukanya pintu distribusi gas untuk perindustrian Aceh Timur.
Aceh Timur yang dulu merupakan basis GAM kini Aceh Timur berubah 100 persen. Melewati Jalan Banda Aceh-Medan di kawasan Aceh Timur akan dapat dinikmati pemandangan hamparan sawah yang luas bak padang rumbut yang luas. Ketika tiba di pusat pemerintahan, terlihat gedung-gedung yang tertata rapi dengan bundaran leter 0. Tak jauh dari situ, sebuah gedung olahraga yang konon katanya terbesar ketiga di Indonesia. Di sana setiap sore hari, putra-putri Aceh Timur sibuk berolahraga mulai dari basket, futsal, voli dan sebagainya. Di gedung itu pula, Pekan Olahraga Aceh (PORA) 2014 sukses digelar.
PORA perdana yang dilaksanakan di ibukota kabupaten pasca pindah dari Kota Langsa ini yang sempat membuat semua pihak gundah dan gelisah karena dikhawatirkan akan terkendala. Namun Tuhan menakdirkan lain, pelaksanaan PORA yang pernah dipelesetkan “pura-pura” oleh sebuah media ternama di Aceh ini berbalik arah 100 persen. Menurut panitia pemantau PORA dari Jakarta, ajang olahraga sepanjang abad yang terbaik adalah di Aceh yakni Aceh Timur.
Rocky juga dikenal sangat dekat dengan warganya. Ia rutin turun ke gampong-gampong untuk mendengar keluhan atau masukan dari warga. Setiap ada yang membutuhkan rumah untuk tempat tinggal, sang penggiat pembangunan ini tak segan-segan membangun rumah dengan terjun langsung ke lapangan berbaur dengan serta dengan para tukang. Ia juga kerap mengunjungi warga yang menderita penyakit kronis, tanpa rasa jijik ia tidak sungkan duduk dan mendengar keluh kesah warganya yang di antaranya sudah menahun terbaring di atas tempat tidur.
Kini, sang penggiat pembangunan di era pemekaran Aceh Timur sedang mempersiapkan diri untuk calon Bupati 2017-2002 untuk melanjutkan program pembangunan dari berbagai sektor di Aceh Timur, bahkan program –program lamanya juga belum rampung 100% hingga saat ini sehingga Rocky bertujuan dengan dukungan masyarakat ia ingin membawa Aceh Timur menuju puncak kejayaan Aceh Timur di masa lalu, walau tidak tercapai sepenuhnya, separuh pun jadi. Itulah tujuan mulia Rocky untul Aceh Timur di masa yang akan datang. (Advertorial)
Discussion about this post